EmitenNews.com - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) melanjutkan rencana kerja dengan PT Jasa Sarana dalam pengembangan teknologi biomassa. Kamis (2/6/2022), perseroan telah membeli 80 persen saham PT Jabar Bersih Lestari, perusahaan pengelolaan sampah menjadi energy (waste to energy).


Jabar Bersih Lestari, adalah Badan Usaha yang dibentuk oleh Konsorsium Perusahaan pemenang lelang pekerjaan Penyediaan Infrastruktur Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bersama-sama dengan PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Provinsi Jawa Barat.


Dalam keterangannya yang dikutip Senin (6/6/2022), Michael Harold H Corporate Secretary SGER menjelaskan bahwa Proyek Waste to Energy ini merupakan proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kota Depok, Pemerintah Kabupaten Bekasi, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Total sampah yang akan diterima dalam proyek ini akan mencapai maksimal 2.300 ton per hari. Dari pengolahan sampah tersebut akan dihasilkan produk Refuse Derived Fuel (RDF) yang dapat digunakan sebagai energi alternatif pembakaran.


Refuse-derived fuel (RDF) adalah bahan bakar yang dihasilkan dari berbagai jenis limbah. Di antaranya, limbah padat perkotaan (MSW), limbah industri atau limbah komersial. Limbah dan produk sampingan terpilih dengan nilai kalori yang dipulihkan, dapat digunakan sebagai bahan bakar di tanur semen, menggantikan sebagian bahan bakar fosil konvensional, seperti batu bara, jika memenuhi spesifikasi yang ketat. Sebagian besar RDF digunakan untuk menyediakan bahan bakar yang 'dibuat khusus' untuk proses semen.


Selain itu hasil akhir dari pengolahan sampah tersebut dapat dijadikan pupuk organik (kompos) sedangkan gas metana yang timbul saat ini masih dalam tahap riset untuk dapat digunakan sebagai energi listrik untuk disupply ke PLN.


Total investasi dari kerja sama ini diperkirakan mencapai sekitar 69 juta USD yang akan dibagi menjadi 2 phase. Phase pertama sebanyak 720 metrik ton sampah ditargetkan dapat mulai diterima pada akhir Juni 2022, sedangkan penyelesaian phase kedua ditargetkan pada Agustus 2023. Dalam proyek ini melalui PT Jabar Bersih Lestari, Perseroan telah menunjuk PT Indonesia Infrastructure Finance "IIF" sebagai financial konsultan.


Pada fase pertama, target Perseroan dapat memperoleh pendapatan sekitar USD8 juta per tahun, sedangkan jika telah mencapai fase kedua, Perseroan mentargetkan pendapatan hingga USD26 juta per tahun.


Kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT. Jabar Bersih Lestari dalam penyediaan infrastruktur TPPAS Regional Lulut Nambo, merupakan proyek pertama dan akan menjadi pelopor dalam pengolahan sampah secara modern dalam skala besar di Indonesia.


Perseroan melalui anak usahanya PT Jabar Bersih Lestari, saat ini menjadi perusahaan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mengembangkan energi baru dan terbarukan melalui teknologi pengelolaan sampah menjadi energi. Perseroan berharap dengan masuknya bisnis energi berbasis RDF itu ke dalam lini bisnis perseroan, selain mendiversifikasi produk energi yang dapat dikomersilkan, juga akan lebih meningkatkan kinerja perseroan di masa mendatang. ***