EmitenNews.com - Luar biasa Anthony Sinisuka Ginting. Pebulutangkis asal Cimahi, Jawa Barat itu, melaju ke semifinal All England 2024, nomor tunggal putra. Pemain setinggi 171 cm itu, menjungkalkan Viktor Axelsen, pemain nomor satu dunia andalan Denmark dalam duel di Utilita Arena Birmingham, Sabtu (16/3/2024) dini hari WIB. Menumbangkan pemain Denmark itu dalam rubber seat, Ginting lolos ke 4 besar ajang turnamen bulutangkis ternama itu.

Tidak mudah bagi Ginting menaklukkan Viktor Axelsen. Dengan rekor pertandingan kalah 11 kali di tangan pebulutangkis ranking 1 dunia itu, bisa dipastikan Ginting berada di bawah tekanan.

Pada babak pertama, Ginting kesulitan menghadapi permainan cepat Axelsen di awal gim. Pria 27 tahun itu, seperti sulit mengembangkan permainan, sehingga tertinggal jauh 3-11 di interval.

Tidak usah heran kalau keunggulan Axelsen semakin tak terbendung selepas interval hingga mencapai game point 20-5. Ginting masih mampu merebut tiga poin beruntun sebelum smash keras Axelsen menutup gim pertama dengan keunggulan 21-8.

Pada babak kedua, Ginting bangkit. Pria dengan tubuh yang nampak mungil berhadapan dengan Viktor Axelsen, berupaya mengimbangi permainan lawannya di awal gim kedua. Upayanya berhasil. Ia unggul 7-3. Unggulan kelima ini mencapai interval dengan posisi 11-7.

Bagusnya, Ginting masih mampu menjaga keunggulan poin seusai interval hingga 15-12. Tetapi, sejumlah kesalahan pengembalian bola dari Ginting membuat Axelsen meraup poin dan menyamakan kedudukan 15-15.

Malah, Axelsen berbalik unggul 17-15, kembali dengan permainan cepatnya, yang langsung menghunjam pertahanan lawan. 

Tetapi, Ginting dapat menyamakan kedudukan 17-17, dan berbalik unggul 18-17 dengan smash lurusnya, yang sulit dikembalikan Axelsen.

Setelah itu, Ginting seperti tak terbentung, dan kembali meluncurkan smash lurus, lalu mencapai game point 20-17 dan 20-18. Akhirnya, Ginting memaksa lawannya rubber game dengan keunggulan 21-18.

Memasuki gim ketiga, kejar-kejaran poin tersaji di awal permainan, sampai tercapai skor sama kuat 5-5. Sayangnya, Ginting kembali banyak melakukan kesalahan dan membuat Axelsen memimpin 9-6, dan malah unggul di interval 11-8.

Ginting mampu lepas dari tekanan lawan

Bagusnya, Ginting mampu lepas dari tekanan lawan, lalu segera bangkit, pantang mundur, dan bisa memangkas ketertinggalan 10-11. Ia menyeimbangkan kedudukan 12-12. Bahkan mampu menjauh pada kedudukan 18-12.

Sayangnya, Ginting kembali membuat kesalahan demi kesalahan, setelah lawannya menemukan kembali performanya. Skor berubah 18-17. Beruntung, setelah itu, sebuah smash out Ginting menyebabkan kedudukan menjadi sama kuat 18-18.

Memasuki jalannya gim selanjutnya, tensi permainan sempat memanas ketika Axelsen protes atas point netting Ginting 19-18. Dalam upayanya, Ginting merebut poin ke-19 setelah bermain netting dalam situasi hadap-hadapan. 

Tetapi, Axelsen terlihat marah setelah wasit memberikan poin ke-19 untuk Ginting itu. Pria 31 tahun itu, tidak terima karena menganggap Ginting melakukan pelanggaran.

Dalam protesnya ke wasit, Axelsen menilai Ginting melakukan fault saat menyambar  bola pelan di atas net, yang diluncurkannya. Menurutnya, raket Ginting melampaui net, atau berada di wilayah permainan Axelsen.

Axelsen terlihat jelas menunjukkan raut wajah kesal. Ia sampai mempertanyakan keputusan wasit memberi poin ke Ginting. Dalam kekesalannya, wakil Denmark itu melepas head band di kepalanya. Ia masih melampiaskan emosi dengan gestur tangannya dan duduk di pinggir lapangan.