EmitenNews.com - Emiten pengolahan gas bumi PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) hingga kuartal III -2023 mencatatkan laba bersih senilai USD9,766 juta atau anjlok 90,66 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. Sehingga, laba per saham ikut anjlok jadi USD0,567 per lembar dari USD7,098 per lembar.

 

Anjloknya laba kuartal III 2023 emien milik Perusahaan Vinod-Boy Thohir-TP Rachmat tersebut dipicu turunnya pendapatan sebesar 58 persen secara tahunan menjadi USD233 juta pada akhir September 2023.

 

Sekretaris Perusahaan ESSA, Shinta  DU Siringoringo menjelaskan, pendapatan yang lebih rendah terutama didorong oleh harga komoditas yang lebih rendah dan penghentian sementara Pabrik Amoniak untuk pemeliharaan terjadwal yang dilakukan pada  kuartal 2023.

 

“ESSA terus fokus pada pengurangan biaya yang dapat dikendalikan dan meningkatkan operasional yang handal,”kilah dia dalam keterangan resmi, Rabu(18/10/2023).

 

Ia menjelaskan, harga penjualan Amoniak ESSA telah turun sebanyak 58 perse menjadi rata-rata USD 378/MT secara tahunan yang dipicu oleh penurunan harga komoditas global yang dimulai pada awal tahun ini yang didorong oleh permintaan yang menurun akibat kenaikan tingkat harga pada Tahun 2022.

 

“Harga Amoniak global tampaknya mencapai titik terendah pada Mei 2023 dan selanjutnya menunjukkan tren yang kuat untuk meningkat,” terang dia.

 

Namun dia bilang  harga telah meningkat secara signifikan dan telah diperdagangkan di atas level normal sejak akhir September 2023.

 

“Pasokan global tetap ketat di tengah kebangkitan permintaan komoditas di Asia Timur & China, sementara Eropa terus bergulat dengan tantangan terus-menerus dari fluktuasi dan kenaikan harga gas,” terang dia.

 

Ia memperkirakan harga Amoniak akan tetap pada level yang tinggi kemungkinan pada kuartal III 2023, mengingat harga komoditas telah meningkat dengan bertambahnya ketidakpastian geopolitik.