EmitenNews.com - Jelang rilis laporan keuangan semester I-2024, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi akan membukukan kinerja bisnis yang tetap solid dengan sejumlah katalis positif.

Sejumlah analis menilai salah satu pemicunya adalah momentum hari raya Idul Fitri dan liburan yang jatuh di kuartal II-2024 akan menjadi pendorong utama performa keuangan GOTO.

“Musim hari raya dan adanya THR akan mendorong masyarakat untuk berbelanja. Ini akan menjadi katalis positif untuk pertumbuhan transaksi (Gross Transaction Value/GTV) pada perusahaan teknologi seperti GOTO. Apabila tingkat monetisasi dapat dipertahankan, pendapatan GOTO akan tumbuh positif” kata Abdul Azis analis Kiwoom Sekuritas

Pada kuartal I-2024, GOTO membukukan GTV sebesar Rp 116,5 triliun. Dari asumsi tersebut  secara kuartalan nilai transaksi dapat tumbuh 5% saja maka GTV GOTO secara konsolidasi dapat mencapai Rp 122 triliun di kuartal II-2024.

“Jika net take rate mampu dipertahankan di level 2,6-2,7% maka pendapatan bersih perseroan dapat tumbuh 7% secara kuartalan dan ada tambahan pendapatan bersih hingga Rp 3,3 triliun untuk periode April-Juni 2024” katanya.

Ia juga optimis dengan adanya momentum siklis tersebut serta diikuti dengan efisiensi operasional di setiap lini bisnis baik On-Demand Services (ODS) maupun fintech, GOTO dapat mencapai target EBITDA yang disesuaikan impas di tahun ini.

Untuk diketahui, kinerja konsolidasian GOTO mengacu pada pro-forma dekonsolidasi Tokopedia dan GoTo Logistics (GTL) di kuartal I-2024 semuanya sejalan dengan estimasi pelaku pasar.

Konsensus analis memprediksi GOTO dapat membukukan GTV sebesar Rp 448,1 triliun di sepanjang 2024. Adapun pendapatan bersih GOTO diestimasikan mencapai Rp 11,8 triliun pada 2024. Sementara itu marjin kontribusi perseroan dinilai dapat mencapai Rp 6,4 triliun tahun ini.

Merespons prospek profitabilitas yang semakin kuat, harga saham GOTO memang masih stagnan di level Rp 50 per saham. Namun laporan riset JP Morgan terbaru menilai bahwa risiko penurunan harga saham GOTO sangat kecil yaitu mencapai 0%.

“Kami yakin risk-reward GOTO menarik pada level saat ini di Rp50/saham dan kami yakin ini adalah peluang pembelian yang bagus karena ada kemungkinan besar 0% penurunan vs. potensi kenaikan 50% pada target price kami di Rp75/saham” tulis JP Morgan

Broker asing asal AS tersebut menilai risiko penurunan harga saham GOTO yang sangat kecil tersebut karena harga Rp 50 merupakan harga terendah saham di BEI, kecuali saham tersebut masuk ke Full Call Auction (FCA).

Namun JP Morgan menilai bahwa peluang GOTO masuk FCA juga sangat rendah mengingat batas bawah likuiditas transaksi kurang dari Rp 5 juta per hari. Meskipun likuiditas saham GOTO mengalami penurunan, tetapi rata-rata transaksi lebih dari USD 1 juta per hari atau setidaknya Rp 16,4 miliar per harinya.

Bank investasi terbesar di dunia tersebut juga menilai terdapat beberapa katalis utama untuk GOTO dalam waktu dekat termasuk di antaranya peningkatan nilai transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) TikTokShop dan Tokopedia pasca integrasi selesai serta peluncuran GoPayLater BNPL di platform TikTokShop.