Andalkan Program MBG, RAFI Optimistis Kinerja Moncer
CEO Sari Kreasi Boga menunjukkan bahan baku produksi perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Sari Kreasi Boga (RAFI) memproyeksi pertumbuhan bisnis lebih kuat tahun 2025. Itu seiring kebijakan pemerintah mendorong peningkatan kualitas gizi masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis (MGB). Perseroan melihat arah kebijakan itu, akan berdampak positif terhadap industri bahan baku makanan dan minuman menjadi inti bisnis perusahaan.
Direktur Utama Sari Kreasi Boga Eko Pujianto, menyatakan manajemen mematok pertumbuhan industri 5–10 persen pada 2025 dengan strategi memperluas jaringan distribusi, dan memperkuat kemitraan sektor food supply. “Kami menyambut baik program pemerintah mendorong kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Sebagai perusahaan penyedia bahan baku makanan, kami siap berperan aktif memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Eko dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 23 Oktobber 2025.
Hingga akhir 2024, perseroan telah menambah hub distribusi baru di Jawa Tengah dan Sumatera, serta memiliki stockist besar di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur. Ekspansi jaringan dilakukan untuk memperluas pangsa pasar, dan memperkuat posisi SKB dalam rantai pasok bahan baku nasional.
Stockist berbagai wilayah berfungsi sebagai perpanjangan tangan perusahaan dalam menjangkau daerah lebih luas. Selain memperluas jaringan distribusi, SKB juga terus mengembangkan segmen food supply dengan menambah lini produk ikan segar di bawah brand ESKABEH Food. Produk itu, disuplai langsung dari kapal untuk menjaga kualitas dan kesegaran.
Selain memenuhi kebutuhan rumah tangga, ESKABEH Food juga menjadi solusi bagi pelaku usaha kuliner. Perseroan juga membuka peluang kemitraan bagi masyarakat untuk menjadi mitra penjualan dan distribusi produk tersebut. Di sisi lain, entitas anak usaha PT Sumber Asri Sejahtera (SAS) fokus suplai beras juga memperkuat rantai pasok bahan baku dengan kapasitas produksi hingga 50 ton per hari.
Sementara itu, melalui PT Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) yang telah diakuisisi 54 persen, perseroan memperluas distribusi produk makanan dan minuman ke wilayah timur Indonesia. Dalam segmen waralaba, SKB tetap mempertahankan sejumlah brand seperti Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, dan Babarafi Café. Perseroan juga terus melakukan pengembangan terhadap brand Raffi Express untuk memperkuat jaringan layanan cepat saji berbagai kota besar.
Secara kinerja, pada 2024 perseroan mencatat pendapatan Rp582,84 miliar, tumbuh 43,03 persen dibanding edisi sama 2024 sebesar Rp407,49 miliar. Pencapaian itu, di atas target sebesar Rp580,73 miliar. Peningkatan pendapatan terutama dari segmen bahan baku mencapai Rp541,21 miliar, dan segmen makanan dan minuman Rp40,26 miliar.
Namun, beban pokok pendapatan meningkat hingga Rp503,41 miliar menyebabkan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp15,66 miliar. Meski begitu, total aset meningkat 11,70 persen menjadi Rp479,36 miliar dibanding tahun sebelumnya Rp429,15 miliar. Liabilitas juga meningkat seiring ekspansi bisnis berbagai lini usaha.
Perseroan optimistis tahun 2025 menjadi momentum penting pemulihan, dan pertumbuhan perusahaan. Selain memperkuat posisi sektor bahan baku makanan dan minuman, SKB berkomitmen menjalankan prinsip keberlanjutan melalui penerapan konsep triple bottom line — profit, people, dan planet. Melalui kemitraan dengan masyarakat, perseroan berharap dapat menciptakan peluang usaha baru yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
Perseroan juga memastikan seluruh kegiatan operasionalnya memperhatikan aspek lingkungan hidup dengan mengelola limbah secara bertanggung jawab dan menghindari dampak negatif terhadap ekosistem sekitar. “Kami tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga ingin tumbuh bersama masyarakat dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” tambah Eko.
Dengan strategi ekspansi yang agresif, sinergi bersama pemerintah, serta penguatan jaringan distribusi nasional, SKB optimistis mampu mencatatkan kinerja positif pada 2025 dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional di tengah dinamika ekonomi global yang masih menantang. (*)
Related News
SCPI Umumkan Komisaris Independen Baru
Ada yang Lepas Saham Grup Bakrie (DEWA) Rp75 per Lembar
BEI Akhirnya Hentikan Perdagangan Empat Saham Terbang
Hati-hati! CYBR Melonjak Ratusan Persen, Diawasi BEI
Komitmen! HMSP Sedot Patriot Bond Danantara Rp500 Miliar
Kompak! Laba dan Pendapatan MARK Anjlok





