EmitenNews.com - Salim Ivomas Pratama (SIMP) per 31 Desember 2023 membukukan laba bersih Rp736,41 miliar. Angka itu terkontraksi 38,54 persen dari laba periode 2022 sebesar Rp1,19 triliun. Pendapatan susut 10,06 persen menjadi Rp16 triliun dari sebelumnya Rp17,79 triliun.

Perosotan penjualan dan keuntungan itu, tersebab koreksi harga jual rata-rata produk sawit dan produk minyak dan lemak nabati (EOF), sebagian diimbangi kenaikan volume penjualan produk sawit dan produk EOF bermerek. Berdasar produk, penjualan minyak kelapa sawit (MKS) sebesar Rp8,22 triliun.

Lalu, produk inti sawit dan produk terkait mencatatkan penjualan Rp998,71 miliar, dan penjualan lainnya tercatat Rp1,62 triliun. Segmen produk minyak goreng dan lemak nabati mencatat pendapatan Rp11,31 triliun.

Secara geografis, penjualan domestik tercatat turun menjadi Rp13,76 triliun dari sebelumnya Rp14,77 triliun. Penjualan ekspor juga mengalami penurunan menjadi Rp2,24 triliun dari sebelumnya Rp3,02 triliun. Total nilai aset sebesar Rp35,01 triliun, turun 3,04 persen dari posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp36,11 triliun.

Liabilitas perseroan tercatat Rp13,29 triliun, dan ekuitas Rp21,72 triliun. Produksi tandan buah segar (TBS) inti tahun lalu mencapai 2,78 juta ton, turun 1 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara produksi crude palm oil (CPO) turun 4 persen menjadi 708 ribu ton.

Direktur Utama Salim Ivomas Mark Wakeford mengatakan, tahun lalu, sektor agribisnis masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dampak cuaca dan harga komoditas yang turun. Produksi TBS inti perseroan pun dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan kelapa sawit.

"Kami tetap fokus memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur yang penting, peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, peningkatan produktivitas serta pengelolaan kegiatan operasi secara berkelanjutan," kata Mark dalam keterangan resminya, dikutip Senin (4/3/2024). (*)