Asing Marengsek Pasar, IHSG Lanjut Menguat
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street mengawali pekan ini dengan menguat tipis. Itu seiring perosotan imbal hasil obligasi pemerintah dari level tertinggi pasca-Moody’s menurunkan peringkat utang Amerika Serikat (AS). Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 30 tahun sempat melonjak di atas level 5 persen sedang tenor 10 tahun naik ke level 4,5 persen.
Level imbal hasil obligasi itu, membuat presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif impor resiprokal. Dampak penurunan peringkat utang itu, secara umum tidak terlalu besar. Pasalnya, pasar sudah mengetahui alasan Moody’s melorot petingkat utang AS.
Lonjakan indeks bursa Wall Street, dan lompatan harga mayoritas komoditas diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, aksi beli investor asing berlanjut, dan aksi korporasi buyback berpeluang menjadi tambahan sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).
So, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 20 Mei 2025 indeks diprediksi melanjutkan penguatan. Indeks akan menyusuri kisaran support 7.080-7.020, dan resistance 7.205-7.265. Menilik data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan sejumlah saham berikut sebagai bahan koleksi.
Antara lain Jasa Marga (JSMR), Semen Indonesia alias SIG (SMGR), Adara Energi Andalan (AADI), Telekomunikasi Indonesia alias Telkom (TLKM), Bank Mandiri (BMRI), dan Aneka Tambang alias Antam (ANTM). (*)
Related News
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif
8 Tahun, Dana Haji Kelolaan BPKH Capai Rp179 Triliun
Industri Perkapalan Minta Dukungan Pembiayaan Jangka Panjang
Pelabuhan Tanjung Priok Operasikan Pemindai Peti Kemas Beradioaktif
KISI Panen Cuan di Tengah Rekor IHSG 2025





