Astra Agro Lestari (AALI) Siapkan Capex Rp1,3 T di Tengah Ketidakpastian, ini Alokasinya

Belanja modal tahun ini juga akan dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur digital. Inovasi tersebut dimaksudkan untuk operasional perusahaan agar lebih efisien. Tahun ini cukup besar untuk peremajaan peralatan-peralatan alat berat maupun transportasi yang dilengkapi dengan digital tracker. Sehingga tahu alat-alatnya ada di mana, berapa lama bekerja, dan sebagainya.
Perseroan memang sudah merintis digitalisasi sejak 2017. Dimulai dengan fokus pada produksi di tiga tahun pertama, lalu mulai merambah pada perawatan, baik agronomi hingga infrastruktur di pabrik. Berlanjut, Perseroan kini mulai menjajaki digitalisasi back-end dengan bantuan artificial intelligence (AI) dan data analytics. "Data yang sudah dikumpulkan tiga tahun pertama luar biasa banyaknya. Dengan machine learning, angka-angka di variabel agronomi dan produksi dengan kondisi cuaca tertentu dapat dihitung untuk memproyeksikan produksi ke depan akan seperti apa," kata Santosa.
Santosa mengatakan, investasi digital ini akan lebih banyak dialokasikan untuk perubahan proses bisnis menuju digital. Diperlukan infrastruktur untuk memfasilitasi perubahan tersebut. “Cost terbesar lebih pada prosesnya termasuk call out untuk pabrik kita invest alat ukur untuk bisa digitize, timbangan digitize, pengukuran stock tangki pakai sensor. Jadi tidak bersih hanya ada digitalisasi. Tapi sebagai improvement di proses business-nya,” ujar dia.
Related News

Dua Petinggi Asing Mundur dari Emiten Grup Bakrie (BUMI)

Dua Bos KINO Serentak Mundur, Ada Alasan?

TOWR Grup Djarum Gelar Right Issue Jumbo, Saham Terdilusi 13,9 Persen

LPLI Grup Lippo Divestasi Saham Bank NOBU, Nilainya Fantastis!

KRYA Sebut Investor Hongkong Bakal Jadi Pengendali Baru

Emiten Suami Puan Maharani (MINA) Patok Right Issue Gocap, Rasio 2:1