EmitenNews.com - Mayoritas indeks bursa Wall Street terkoreksi. Perosotan mayoritas harga komoditas diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Revisi aturan full call auction (FCA), dan mulai aksi beli investor asing berpeluang menjadi katalis positif indeks harga saham gabungan (IHSG).

"IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 6.820-6.760, dan resistence 6.940-7.000," tulis Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia.

JPFA Spec Buy dengan support 1410 cut loss jika break di bawah 1375, jika tidak break di bawah 1410, potensi naik 1480-1515 short term.

INTP Spec Buy dengan support 7200, cut loss jika break di bawah 6950 jika tidak break di bawah 7200, potensi naik 7700-7950 short term.

PGAS Spec Buy dengan support 1470 cut loss jika break di bawah 1435, jika tidak break di bawah 1470, potensi naik 1540-1575 short term.

BBTN Spec Buy dengan support 1225 cut loss jika break di bawah 1200, jika tidak break di bawah 1225, potensi naik 1275-1300 short term.

TLKM Spec Buy dengan support 2850, cutloss jika break di bawah 2750, jika tidak break di bawah 2850, potensi naik ke 3050-3150 short term.

BREN Spec Buy dengan support 8700, cut loss jika break di bawah 8300 jika tidak break di bawah 8700, potensi naik 9500-9900 short term.

Pada perdagangan akhir pekan lalu indeks di bursa Wall Street kembali ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah. Berlanjutnya koreksi saham berkapitalisasi besar Nvidia (-3.2%) seiring adanya aksi ambil untung masih menjadi katalis negatif yang mendorong pelemahan mayoritas indeks tersebut.

Meskipun terkena koreksi lanjutan namun saham Nvidia masih menguat signifikan yaitu +155% ytd. Sementara itu penguatan Dow Jones terutama ditopang oleh kenaikan saham Salesforce (+1.35%).