EmitenNews.com -PT Tridomain Performance Material Tbk (TDPM) sepanjang Tahun 2022 dan 2023 Perseroan menyadari bahwa masih cukup banyak kendala ataupun tantangan yang dihadapi baik dari segi internal maupun eksternal khususnya pasca diterimanya permohonan PKPU pada tahun 2021 lalu, seluruh kegiatan operasional dan bisnis Perseroan dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan kembali kepercayaan para pemegang saham dan juga investor. 

Presiden Direktur Tridomain Performance Materials Anton Hartono mengatakan, di masa pemulihan bisnis Perseroan pasca tercapainya kesepakatan restrukturisasi PKPU pada 2021 lalu, bahwa dua tahun terakhir yang dilalui Perseroan untuk bangkit bukanlah periode yang mudah untuk dilalui tahun 2022 menjadi tahun penuh kerja bagi Perseroan dengan berbagai rekam peristiwa, walaupun hasilnya belum maksimal. 

Perseroan berhasil melewati tantangan yang ada didepan karena memiliki potensi bisnis yang besar untuk mencapainya. Secara bisnis, Perseroan berada di tengah-tengah rantai nilai industri petrokimia secara keseluruhan dimana produk-produk Perseroan yang mengarah kepada bahan baku khusus industri olahan sintetis (Specialty Performance Materials) sangat dibutuhkan oleh berbagai industri pengguna akhir, seperti properti, konstruksi, infrastruktur, transportasi, industrial dan juga produk consumers. 

Ditengah prospek usaha kedepan yang cukup positif, Perseroan secara proaktif memantau risiko-risiko eksternal yang berkembang dan juga memastikan penguatan kapasitas internal dalam menghadapi tantangan agar bekerja lebih keras dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang sudah diberikan oleh para kreditur untuk memperbaiki kinerja Perseroan agar dapat memenuhi kewajiban restrukturisasi yang telah disepakati pada 2021 lalu. 

Hal ini tentu tidaklah mudah karena meski berhasil lolos dari kepailitan, Perseroan teta harus mempersiapkan diri dalam merangkul jalan baru agar keberlanjutan usaha pada jangka panjang tetap dapat dipertahankan , oleh karenanya sepanjang tahun 2022 ini Perseroan telah menerapkan serangkaian kebijakan strategis dan program kerja yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan Perseroan agar dapat memenuhi kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Disamping itu Perseroan juga melakukan penyegaran pada jajaran anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan harapan kepemimpinan yang baru ini dapat membuka jalan yang lebih luas bagi Perseroan untuk meraih kesuksesan di kemudian hari. 

Didukung oleh strategi dan inisiatif stategis yang telah ditempuh sepanjang tahun ini, Perseroan menunjukkan kinerja bisnis yang setidaknya sama dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2022, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar USD63,48 juta, (terealisasi 76 persen dari target 2022), turun 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD79,56 juta. 

Sebagian besar penjualan di tahun ini dikontribusikan oleh produk Plasticizer yang mencatatkan penurunan penjualan hingga 10 persen sehingga dibukukan sebesar USD51,48 juta dari sebesar USD52,06 juta pada 2021. Sedangkan penjualan acrylamides dibukukan sebesar USD5,79 juta, tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Hingga akhir 2022, profitabilitas Perseroan masih tertekan dengan posisi rugi bersih yang sedikit membaik, yaitu sebesar USD52,61 juta, turun 33 persen dari tahun 2021 yang mencapai USD78,61 juta. 

Sementara itu, beban penjualan, umum dan administrasi serta beban lain-lain mengalami penurunan di tahun ini menjadi sebesar USD52,44 juta. Penurunan beban-beban di tahun 2022 mencerminkan kinerja yang baik di tahun ini didalam menjalankan strategi efisiensi di semua bidang operasional Perseroan. 

Di masa transisi pengelolaan bisnis Perseroan selama setahun penuh, Direksi mengakui belum dapat memberikan hasil kinerja yang terbaik sesuai harapan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Akan tetapi, kami percaya segala upaya yang sudah dilakukan sejauh ini secara konsisten sangat berarti untuk menghantarkan Perseroan melangkah maju ke fase berikutnya yang jauh lebih baik.

TDPM ini sudah merencanakan penambahan modal karena tahun lalu di 2022 Tridomain membukukan rugi yang signifikan karena ada pencadangan yang tak tertagih sejumlah USD49 juta sehingga akibat dari di 2022 ekuitas dari Tridomain minus USD 7 juta. 

Kalau posisi minus kita gak bisa bergerak ke bank. Kredibilitas kita juga kurang baik di perbankan dan segala macam sehingga working capital. Namun dilihat pihak anak Tridomain punya utang ke holding. 

“Nah utang itu yang akan di swap menjadi modal ke TPDM tapi karena ada kekurangan penilaian sehingga kita submit OJK untuk minta approval kita ditunda. Jadi kita akan mengulang rencana akan RUPS peningkatan modal dengan buku September 2023 dan RUPS di Februari atau Maret 2024 paling cepat. Penambahan modal ditunda oleh OJK dan harus diperbaiki,” ujar Anton.