Ayam Goreng Nelongso (BAIK) Patok IPO Harga Tinggi Rp278 per Saham

EmitenNews.com - Pengelola gerai Ayam Goreng Nelongso, PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) telah menetapkan harga perdana dalam penawaran umum atau offering sebesar Rp278 per saham. Harga tersebut merupakan batas tertinggi dari harga penawaran awal di kisaran Rp 268-278 per saham.
Adapun, periode offering perseroan berlangsung pada tanggal 2 hingga 12 Februari 2024 mendatang.
Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan sebanyak 225 juta saham atau 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga yang ditetapkan, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp62,55 miliar dari aksi korporasi ini.
Perihal penggunaan dana, perseroan menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, akan digunakan untuk modal kerja, antara lain untuk biaya operasional, biaya sewa outlet, dan pembelian bahan baku.
Lebih rinci, Sekitar 3,48% digunakan perseroan untuk pembelian mesin dan kendaraan operasional untuk menunjang proses distribusi produk dan bahan baku yang lebih optimal.
Kemudian sekitar 10,16% digunakan untuk perpanjangan sewa outlet lama untuk mendukung ekspansi bisnis Perseroan. Perseroan akan memperpanjang sewa terhadap 18 outlet lama dengan total nilai sewa sekitar Rp5,6 miliar dan akan dilakukan dengan pihak ketiga.
Selanjutnya sekitar 22,54% digunakan untuk renovasi outlet, gudang, dan kantor dan sistem otomatisasi dalam rangka mendukung bisnis perseroan untuk penyimpanan persediaan bahan baku yang lebih besar.
Sementara sisanya sekitar 63,82% akan digunakan untuk operational expenditure di antaranya untuk pembelian bahan baku dan biaya biaya pengembangan produk, marketing dan branding.
Bersama Mencapai Puncak dijadwalkan melantai di BEI pada 15 Februari 2024 mendatang dengan kode BAIK. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Related News

Tambah Kepemilikan, Investor Kawakan Ini Beli 1,9 Juta Saham BOAT

Direktur Michael Albert Massie Mundur, Dijamin tak Berdampak Negatif

Setelah Transaksi 10 April, Dirut Ini Kuasai 68 Persen Saham ITIC

Terobosan Inovatif PLTB Tolo: Efisiensi dan Keberlanjutan dalam Energi

Lanjutkan Pengeboran, Indo Tambangraya (ITMG) Sedot Dana Rp10,5M

Saham NICL Diborong Lagi Harga Atas Pasar