EmitenNews.com - “Saya memohon kepada yang mulia majelis hakim sebagai pintu terakhir penjaga keadilan, mohon bebaskan saya dari segala dakwaan dan tuntutan jaksa penuntut umum. Izinkan saya kembali mengemban amanah masyarakat untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel."


Demikian pernyataan terdakwa kasus suap dan gratifikasi Gubernur Sulawesi Selatan (nonaktif) Nurdin Abdullah saat membacakan nota pembelaan pribadi atas tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sidang digelar secara hybrid, di Makassar, Sulsel, Selasa (23/11/2021). Sebelumnya jaksa penuntut umum KPK menuntut Nurdin Abdullah 6 tahun penjara. Nurdin Abdullah berharap dibebaskan dan melanjutkan pembangunan di Sulsel.


Di hadapan majelis hakim yang diketuai Ibrahim Palino dari Pengadilan Tipikor Makassar, Nurdin Abdullah meminta keadilan hakim membebaskannya dari tuntutan JPU KPK. Dalam pleidoinya itu, Nurdin Abdullah sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan bawahannya, yakni mantan Kabiro Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Sulsel Sari Pudjiastuti dan mantan Sekdis PUTR Sulsel Eddy Rahmat (ER). Nurdin Abdullah mengaku kedua bawahannya itu sangat dipercayai sejak dirinya menjabat Bupati Bantaeng dua periode.


"Saya tidak menyangka bahwa kepercayaan saya bertahun-tahun disalahgunakan oleh mereka. Namun melalui pengadilan ini semua kesaksian para saksi membuka mata saya bahwa sistem di Pemprov Sulsel masih membutuhkan perbaikan," katanya lagi.


Saat membacakan pembelaannya, Nurdin Abdullah juga menyampaikan kerinduannya kepada masyarakat Sulsel. Ia berharap bisa kembali memimpin Sulsel dan menepati janjinya kepada masyarakat Sulsel. "Izinkan saya, kembali mengemban amanah masyarakat untuk melanjutkan pembangunan di Sulsel."


Menurut Nurdin Abdullah, salah satu impian terbesarnya adalah menuntaskan pembangunan Stadion Mattoangin Makassar, yang ia inisiasi berstandar FIFA. Ia mengaku mengidamkan mendengar gemuruh penonton di stadion kebanggaan masyarakat Sulsel itu.


"Salah satu mimpi saya, yaitu kembali mendengar riuhan teriakan dan tepuk tangan para pecinta sepak bola, ditemani dengan kilauan lampu di bangunan megah stadion kita bersama, Stadion Mattoangin," ujar mantan Bupati Bantaeng dua periode ini.


Nurdin Abdullah menyatakan, masih banyak daerah terisolir yang membutuhkan akses jalan. Ia ingin menolong lebih banyak lagi masyarakat yang membutuhkan. Masyarakat kita di pulau, kata dia, banyak yang belum tersentuh dengan air bersih dan listrik. “Izinkan saya untuk menyelesaikan janji-janji saya ke masyarakat, agar saya tidak perlu risau dengan pertanggungjawaban saya nanti di akhirat. Dan kita bisa mewariskan pembangunan yang lebih baik untuk generasi mendatang."


Dalam nota pembelaannya, Nurdin Abdullah juga menyampaikan kebiasaannya memberikan bantuan untuk pembangunan masjid. Kebiasaan ini membuatnya dikenal oleh masyarakat sebagai pribadi yang cinta akan masjid, bantuannya merata hingga ke pulau terpencil. "Saya adalah orang yang awam mengenai ilmu hukum, jika membangun masjid adalah salah, maka saya siap untuk dihukum." ***