Begitu kena tarif yang lebih tinggi, brand itu akan turunkan jumlah order/ pemesanan ke pabrik Indonesia. Sedangkan di dalam negeri, bakal dibanjiri produk Vietnam, Kamboja dan China karena mereka incar pasar alternatif.

"Permendag 8/2024 belum juga direvisi, jadi ekspor sulit, impor akan menekan pemain tekstil pakaian jadi domestik. Ini harus diubah regulasinya secepatnya," ungkap Bhima.

Ia menekankan, solusi yang bisa dihadapi Indonesia dari dampak kebijakan Trump ini ialah harus bersiap lomba kejar peluang relokasi pabrik, dan tidak cukup hanya bersaing dari selisih tarif resiprokal Indonesia lebih rendah dari Vietnam dan Kamboja. ***