EmitenNews.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melaporkan pertumbuhan kredit yang signifikan hingga paruh pertama tahun 2024.

 Kredit yang disalurkan BNI mencapai Rp727 triliun, naik 11,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit di dua segmen utama: kredit korporasi dan kredit konsumen.

Kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dalam portofolio kredit BNI, dengan porsi sebesar 55%, atau sekitar Rp403,1 triliun pada semester pertama 2024. Kredit ini mencakup pembiayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta.

“Kredit korporasi, baik dari BUMN maupun swasta, termasuk dalam segmen berisiko rendah. Kami menyebutnya sebagai segmen 'top-tier',” ujar Direktur Keuangan BNI, Novita Anggraini, dalam acara Public Expose Live 2024 yang digelar hari ini (30/8).

Meski segmen korporasi mendominasi, BNI mulai memperhatikan segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang saat ini memerlukan peningkatan kualitas kredit. 

Meskipun hanya berkontribusi 11% terhadap total portofolio kredit, permasalahan dalam segmen UMKM ini dinilai masih berpotensi mempengaruhi kinerja bisnis BNI ke depannya.

Selain itu, BNI juga fokus mengembangkan segmen kredit konsumen yang berhasil tumbuh 15,1% yoy, mencapai Rp132,7 triliun. Pertumbuhan ini menjadikan kredit konsumen sebagai pilar penting kedua setelah kredit korporasi dalam strategi ekspansi kredit BNI.

“Kami melihat kekuatan besar dalam sektor kredit konsumen, terutama di Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pinjaman pribadi,” ungkap Novita. Menurutnya, BNI telah berhasil menempatkan diri di posisi tiga besar pangsa pasar untuk produk KPR dan kartu kredit di Indonesia.

Dengan performa yang baik pada semester pertama ini, BNI kini lebih optimistis menghadapi paruh kedua tahun 2024. BNI memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan kredit tahunan dari 9-11% menjadi 10-12%.