EmitenNews.com - Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga semester I membukukan laba bersih Rp26,55 triliun atau tumbuh 5,22 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp25.23 triliun.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (31/7) disebutkan pertumbuhan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 3,75 persen yoy menjadi Rp49,08 triliun dari periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp47,31 triliun.

Hingga semester I 2024 ini BMRI membukukan  pertumbuhan kredit hingga 20,46 persen (yoy), naik dari Rp1.272,07 triliun menjadi Rp1.532,35 triliun.

Rinciannya kredit yang disalurkan mencapai Rp1.487,43 triliun atau naik 20,07 persen (yoy). 

Kemudian pembiayaan konsumen dari lini multifinance mencapai Rp39,38 triliun atau melesat 41,93 persen (yoy).

Serta bisnis sewa pembiayaan sebesar Rp5.53 triliun, yang hanya naik 0,20 persen (yoy) pada semester I-2024.

Dari kinerja kredit tersebut, Bank Mandiri Group mencetak pendapatan bunga mencapai Rp72,22 triliun pada semester 2024. 

Angka ini tumbuh 12,51 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp64,19 triliun.

Meski begitu, saat ini beban bunga BMRI juga ikut tumbuh tinggi yakni sebesar 37,07 persen (yoy) pada enam bulan tahun 2024. 

Sebagai perbandingan, beban bunga meningkat dari Rp16,88 triliun menjadi Rp23,14 triliun.

Peningkatan laba juga terdorong oleh raupan pendapatan berbasis komisi atau fee based income secara konsolidasi sebesar Rp10,77 triliun pada semester I-2024 naik 14,37 persen yoy. 

Kemudian, penurunan nilai aset keuangan atau impairment yang susut 8,53 persen yoy menjadi Rp6,91 triliun.

Ini pula yang selanjutnya ikut serta mendongkrak laba operasional perusahaan dapat meningkat 6,36 persen (yoy) menjadi Rp36,60 triliun.

Dengan hasil tersebut, laba bersih periode berjalan BMRI mencapai Rp29,27 triliun atau tumbuh 5,66 persen (yoy). 

Kemudian mengalir sebagai laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp26,55 triliun atau meningkat 5,23 persen (yoy) pada semester I-2024.

Sedangkan dari sisi kualitas, kredit bermasalah (non performing loan/NPL) secara gross dapat ditekan secara signifikan dari 1,53 persen ke posisi 1,01 persen.

Sedangkan NPL neto bergerak sedikit naik dari 0,29 persen menjadi 0,35 persen. Adapun NPL konsolidasian Bank Mandiri tercatat sebesar 1,16 persen.