EmitenNews.com - Bank Raya Indonesia mengukir prestasi dengan torehan penghargaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) Award 2024 dalam kategori “Most Trusted” Company. Perseroan mencatat skor 85,07 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang masih berada di kategori “Trusted”. 

Penghargaan tersebut diberikan oleh Indonesia Independen Cipta Governansi (IICG) bersama Majalah SWA pada 25 November 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta.

Bank Raya menjadi satu-satunya bank digital yang berada di kelompok “Most Trusted”, bersanding dengan 25 perusahaan lain yang lolos penilaian di tingkat tertinggi.

Pencapaian ini imbal balik dari konsistensi Bank Raya dalam praktik Good Corporate Governance (GCG) sepanjang 2024 hingga paruh pertama 2025.

Dengan mengangkat tema “Membangun Kapabilitas Dinamis Perusahaan Dalam Kerangka Good Corporate Governance”, CGPI menampilkan tiga kategori penilaian tahun ini: Most Trusted, Trusted, dan Fairly Trusted. 

Proses evaluasi dilakukan melalui riset berlapis, mulai dari pengisian kuesioner self-assessment, penilaian dokumen, hingga sesi klarifikasi dan tanya jawab bersama tim observer CGPI.

Dalam keterangannya Kamis (27/11/2025), Danar Widyantoro, Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan SDM Bank Raya mengatakan, penghargaan CGPI Award 2024 ini merupakan pencapaian sekaligus pengingat bagi kami untuk terus menjaga tata kelola perusahaan dalam setiap proses bisnis.

Untuk memastikan tata kelola terus berjalan efektif, Bank Raya melakukan penyempurnaan di berbagai lini bersama para pemangku kepentingan, berpegang pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibility, independensi, dan fairness sesuai ketentuan industri perbankan. 

Berbagai penguatan juga dilakukan melalui peningkatan model bisnis, proses operasional, penerapan kode etik, penguatan anti-fraud, serta sertifikasi mulai dari ISO 37001:2016, ISO 9001:2015, ISO/IEC 27001:2013, hingga ISO 20000-1:2018.

“Bank Raya berkomitmen untuk terus memperkuat praktik GCG sebagai bagian integral dari perjalanan transformasi perusahaan,” tutup Danar Widyantoro. ***