EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Selasa (15/3) dibuka variatif (mixed) setelah indeks saham utama di Wall Street semalam mayoritas ditutup turun.


Indeks saham NASDAQ ditutup pada teritori bear market untuk pertama kali sejak Maret 2020 karena sudah merosot lebih dari 20% dari level penutupan tertingginya.


Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) lompat 12 bps menjadi 2.145%, tertinggi sejak Juli 2019. "Karena investor mengantisipasi hasil pertemuan kebijakan pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve) pada hari Kamis," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Federal Reserve, melalui Federal Open Market Committee (FOMC) diprediksi akan mengambil langkah pertama dalam membatalkan program stimulus moneter dengan menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak pandemik COVID-19 pecah.


FOMC juga dijadwalkan merilis grafik Dot Plot kuartalan yang memperlihatkan ramalan dari setiap pejabat FOMC mengenai berapa banyak kenaikan suku bunga yang akan dilakukan di tahun-tahun mendatang.


Berkaitan dengan konflik antara Rusia dan Ukrania, pembicaraan antara kedua negara mengambil jeda sejenak pada hari Senin dan akan dilanjutkan pada hari Selasa.


Sementara itu pejabat tinggi dari AS dan Tiongkok kemarin melakukan pembicaraan selama 7 jam di Roma untuk mendiskusikan berbagai macam tantangan yang di hadapi hubungan bilateral kedua negara, termasuk invasi Rusia ke Ukrania. AS khawatir Tiongkok akan berusaha membantu Rusia dalam menghindari sanksi ekonomi global.


Dari sisi makroekonomi, Dustin memperkirakan investor hari ini menantikan rilis sejumlah data penting ekonomi Tiongkok. Di antaranya data Penjualan Ritel, Industrial Production, Tingkat Pengangguran dan Investasi Aset Tetap (Fixed Asset Investment).


"Investor juga menunggu rilis data Producer Price Index (PPI) AS untuk bulan Maret dan rilis data ZEW Economic Sentiment Index Jerman untuk bulan Maret," tambahnya.


Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data Neraca Perdagangan Indonesia untuk bulan Februari.


Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung menguat di rentang support 6.920 - resistance 6.975. Saham yang dijagokan adalah sebagai berikut.


IPCM
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend: Bearish
Trade Buy : 278
Target Price 1 : 292
Target Price 2 : 300
Stop Loss : 264


SLIS
Short Term Trend : Bearish
Medium Term Trend: Bearish
Trade Buy : 635
Target Price 1 : 720
Target Price 2 : 785
Stop Loss : 570


TRIN
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 478-480
Target Price 1 : 530
Target Price 2 : 570
Stop Loss : 435.(fj)