Baru 3 Hari Listing, Saham Properti Ini Langsung Dipelototi BEI
Gambar emiten KSIX
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati dengan ketat perdagangan saham PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) akibat penurunan harga saham yang tidak biasa atau dikenal sebagai Unusual Market Activity (UMA).
Informasi terbaru mengenai KSIX adalah pencatatan saham dari penawaran umum yang dipublikasikan pada 7 Januari 2025 melalui website PT Bursa Efek Indonesia.
Harga saham KSIX saat ini berada di level Rp330 per saham. Angka tersebut turun sekitar 28 persen sejak IPO pada Rabu (8/1/2025).
Saham yang diboyong UOB Kay Hian Sekuritas itu sempat menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada debut perdananya dengan menguat 25 persen ke Rp565 per saham.
Namun saat hari kedua, sahamnya langsung amblas hingga batas auto reject bawah (ARB) ke Rp424 alias di bawah harga IPO. Jika membeli di harga pucuk Rp565, maka kerugiannya mencapai 42 persen.
Pada perdagangan hari ini saham KSIX naik Rp4 atau menguat 1 persen menjadi Rp330 per lembar saham.
KSIX merupakan emiten kedua yang mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Januari 2025 dengan melepas 3,2 juta lot atau 15 persen dari total saham yang tercatat di BEI. Dalam aksi korporasi itu, KSIX meraup dana Rp144,9 miliar.
Seperti diketahui Perusahaan Properti & Real Estate PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) menggunakan sekitar 59,42% dana hasil IPO akan digunakan Perseroan sebagai modal kerja. Sekitar 27,84% akan digunakan Perseroan sebagai setoran modal kepada SPB dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur, termasuk cut and fill (perataan tanah) dan pembangunan rumah yang sudah ada sebelumnya.
Dalam laporan keuangan per Juni 2024 Kentanix Supra International Tbk (KSIX) mencatatkan kerugian sebesar Rp4,20 miliar atau bengkak dari Rp3,25 miliar dibandingkan periode 2023.
Pemegang saham Kentanix Supra International (KSIX) saat ini terdiri dari PT Badra Arta sebanyak 69,22% saham, PT Panca Muara Jaya 13,86%, PT Batu Kencana Indah 12,55%, dan PT Kalindo Land 4,37% saham.
Pihak pengendali dan ultimate beneficiary owner (UBO) dari perseroan adalah Franciscus Bing Aryanto, Gerda Veronica, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, Poppy Hadiman S, dan Theresia Harsini.
Para penerima manfaat akhir dari KSIX tersebut juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
BEI mengingatkan para investor untuk memperhatikan tanggapan emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji ulang rencana corporate action emiten, terutama jika rencana tersebut belum mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Investor juga diimbau untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.
Related News
Multitrend (BABY) Habiskan Dana IPO Rp138 M, Cek Rinciannya!
Nusatama Berkah (NTBK) Ungkap Sisa Dana IPO Masuk Giro Bank Permata
Resmi Melantai, Saham DGWG Hanya Naik 8 Persen, Kurang Peminat?
SOHO Minta Restu Angkat Ery Yunasri Sebagai Dirut, Kenapa?
Bank QNB (BKSW) Rilis Produk Investasi Baru Keuangan Hijau
BEI Mau Temui Menteri BUMN, Bahas Calon Emiten Jumbo?