EmitenNews.com -  Euforia melanda lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (6/11) pagi, saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB) resmi melantai di bursa sebagai emiten ke-24 sepanjang tahun 2025 ini. 

Sahamnya langsung melesat 24,85% mentok auto rejection atas (ARA) ke level Rp412 per saham, naik 82 poin dari harga penawaran perdana Rp330. Tak kalah heboh, Waran Seri I (PJHB-W) milik perseroan mencatat reli luar biasa, meledak dari Rp1 menjadi Rp410 atau setara kenaikan 40.900% hanya dalam hitungan menit.

Kenaikan eksplosif ini melanjutkan antusiasme investor yang sudah terlihat sejak masa penawaran umum perdana (IPO). Saham PJHB sempat oversubscribed hingga 267,04 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling), dengan total dana yang masuk mencapai sekitar Rp6,3 triliun.

Direktur PT Pilarmas Investindo Sekuritas, William Siddharta dalam perhelatan IPO menyampaikan bahwa, “Rangkuman hasil penawaran umum melalui platform e-IPO menunjukkan terjadinya oversubscription terhadap porsi penjatahan terpusat sebesar 267,04 kali. Total dana investor yang masuk untuk memperebutkan porsi pooling saham PJHB mencapai sekitar Rp6,3 triliun. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap prospek usaha Perseroan.”

Dalam IPO, perusahaan pelayaran nasional ini melepas 480 juta saham baru atau setara 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp330 per saham, di batas atas bookbuilding (Rp310–Rp330). Bersamaan, PJHB juga menerbitkan 240 juta Waran Seri I dengan rasio 2:1 yakni, setiap dua saham baru berhak atas satu waran dengan harga pelaksanaan Rp330.

Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie atau akrab disapa Abie, mengatakan IPO menjadi momen penting bagi perusahaan untuk penguatan struktur pendanaan dan percepatan ekspansi bisnis.

“Seluruh dana hasil IPO – setelah dikurangi biaya emisi – akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure) untuk membangun tiga kapal baru jenis LCT berkapasitas 2.500 DWT,” ujar Abie.

Pembangunan tiga kapal baru itu menelan biaya Rp163 miliar, terdiri dari Rp153,4 miliar (94,11%) yang bersumber dari dana IPO dan Rp9,6 miliar (5,89%) dari kas internal. Nantinya, hasil pelaksanaan Waran Seri I juga akan menjadi tambahan modal kerja operasional kapal baru.

Sejak berdiri pada 2008, PJHB dikenal sebagai perusahaan pelayaran yang fokus pada jasa vessel chartering untuk pengangkutan alat berat, kontainer, dan peralatan industri migas menggunakan kapal Landing Craft Tank (LCT). Perseroan memiliki 5 unit kapal aktif dan menargetkan penambahan 3 unit kapal baru guna memenuhi lonjakan permintaan klien di sektor energi, tambang, dan perkebunan.

Dengan proyeksi pendapatan naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp144 miliar dalam lima tahun ke depan, Abie menegaskan, pencatatan saham di BEI bukan hanya soal pendanaan, tetapi juga andil komitmen PJHB untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi.

“Kami berharap kehadiran PJHB di Bursa Efek Indonesia dapat membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kepemilikan perusahaan ini. Kami juga ingin menjadi contoh perusahaan pelayaran nasional yang tumbuh berkelanjutan dan berorientasi pada nilai tambah bagi pemegang saham,” pungkas Abie.