BBTN Ngebut 32,5% dalam Sebulan, Mau ke Mana Lagi?

Screen perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com – Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tercatat sebagai saham bank dengan penguatan tertinggi dalam sebulan terakhir.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap kenaikannya mencapai 32,53% dalam sebulan menjadi Rp 1.100 hingga penutupan pasar saham Senin (28/4/2025).
Sedangkan sepanjang April 2025, penguatan saham BBTN telah mencapai 24,23% dari level Rp 885 menjadi Rp 1.100. Tingkat kenaikan harga saham BBTN mengalahkan penguatan saham bank papan atas lainnya, seperti BRIS, BBCA, BBRI, BMRI dan BBTN.
BBTN bahkan tercatat sebagai saham bank dengan penguatan paling pesat sepanjang perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/4/2025). Berdasarkan data BEI, saham bank spesialis kredit properti ini ditutup naik Rp65 (6,28%) menjadi Rp 1.100. Level tersebut menjadi harga saham tertinggi saham ini terhitung sejak 13 Januari 2025.
Harga saham BBTN terus menguat setelah rilis kenaikan laba bersih sebanyak 5,1% menjadi Rp 904 miliar pada kuartal I-2025, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 860 miliar. Peningkatan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan penyaluran kredit serta penurunan biaya dana (cost of fund) di tengah tantangan ketidakpastian global.
Meski harga saham BBTN tunjukkan penguatan pesat dalam sebulan terakhir, tren kenaikan masih tetap terbuka ke depan. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis merevisi naik target harga saham BBTN dari Rp 1.100 menjadi Rp 1.400 dengan rekomendasi beli. Revisi naik ini merefleksikan peluang ROE perseroan lebih tinggi tahun ini.
Revisi naik target harga saham tersebut juga sejalan dengan keputusan BRI Danareksa Sekuritas menaikkan target kinerja keuangan BTN tahun ini.
Perkiraan laba bersih direvisi naik dari semula Rp 2,47 triliun menajdi Rp 2,50 triliun. Begitu juga dengan pendapatan bunga bersih direvisi naik dari semula Rp 12,69 triliun menjadi Rp 13,88 triliun.
BRI Danareksa Sekuritas juga menaikkan proyeksi margin bunga bersih (NIM) perseroan tahun 2025 dari semula 2,9% menjadi 3,1%. Sedangkan biaya kredit (CoC) dipertahankan 1%, gross NPL diperkirakan sekitar 3,2%, dan ROAE diharapkan naik dari perkiraan awal 8,7% menjadi 9,8%.
“Kami memilih merevisi naik target harga saham BBTN merefleksikan dinaikkannya target kinerja keuangan tahun ini. Revisi tersebut juga menggambarkan realisasi kinerja keuangan BTN kuartal I-2025 telah melampaui perkiraan kami,” tulis BRI Danareksa Sekuritas.
Pandangan positif terhadap saham BBTN juga datang dari tim riset Mandiri Sekuritas. Kresna Hutabarat dan Boby Kristanto Chandra mempertahankan rekomendasi beli saham BBTN dengan target harga Rp 1.500. “Perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebanyak 5% pada kuartal I-2025 didukung penyesuaian pengakuan pendapatan bunga yang menghasilkan tambahan pendapatan Rp 600-700 miliar,” terangnya.
Related News

Pemerintah Bidik Rp10 Triliun Melalui Lelang Sukuk Negara

Pemerintah Evaluasi Menyeluruh Tata Kelola BUMN

IHSG Naik 0,35 Persen di Sesi I, ISAT, ACES, TOWR Top Gainers LQ45

Market Dinamis, IHSG Lanjutkan Tren Positif

Perang Dagang Landai, IHSG Uji Level 6.800

Gerak IHSG Terbatas, Colek Saham BBNI, LSIP, dan MDKA