BEEF Terbang 457 Persen, Manajemen Sebut MBG Pemicunya
Aktivitas operasional perseroan BEEF.
EmitenNews.com - PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) diganjar pemberhentian sementara perdagangan saham oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) per Senin (6/10/2025) setelah mengalami lonjakan harga yang tak wajar.
Saham BEEF terakhir diperdagangkan, terkunci di level Rp715 per saham. Seminggu sebelum tersuspensi, saham ini tercatat melonjak 119,3% dari posisi Rp326 pada 8 September 2025.
Dalam enam bulan terakhir kenaikannya mencapai 303,9% dari Rp176, dan sepanjang tahun melejit hingga 457% dari harga awal Rp128 per saham.
Dalam Public Expose Insidentil yang digelar pada Selasa (7/10/2025), manajemen BEEF menyebut perusahaan tidak mengetahui adanya aktivitas perdagangan dari pemegang saham tertentu yang menyebabkan volatilitas harga.
“Perseroan telah menanggapi terkait penjelasan atas volatilitas transaksi efek PT Estika Tata Tiara Tbk pada tanggal 2 Oktober 2025, di mana Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu,” terang manajemen dalam forum.
Perseroan juga menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan jika sahamnya masuk papan pemantauan khusus setelah suspensi dicabut.
Terkait prospek usaha, manajemen menjelaskan bahwa kinerja perseroan pada kuartal II-2025 meningkat seiring permintaan tinggi produk daging sapi, ayam, dan olahan protein, terutama dari sektor institusi dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
“Program MBG akan menjadi salah satu katalis utama pertumbuhan penjualan di masa mendatang, khususnya untuk produk daging sapi, ayam, serta olahan protein,” ujar manajemen.
Related News
Lahir dari Kas Masjid, Ini Cikal Bakal BRI Yang Kini Berusia 130 Tahun
Andry Hakim Tambah Koleksi Saham CBRE, Harga Ngikut Naik
Andalan Sakti (ASPI) Beber Calon Pengendali Mau Kuasai 51,18 Persen
Kesehatan Keuangan TUGU Lampaui Industri, Cek Saja Buktinya
Kurangi Porsi di HOPE, Investor Ini Divestasi Tembus Rp20,15 Miliar
Benteng Api Technic (BATR) Siap Tangkap Peluang Industri Refraktori





