BEI Akan Beri Notasi Khusus Emiten Terapkan Hak Suara Multipel, Ini Penjelasannya
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) berinisiatif untuk memberikan notasi khusus kepada Perusahaan Tercatat, yang menerapkan Hak Suara Multipel (multiple voting share/SHSM), sebagai bentuk peringatan bagi investor.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada media, Rabu(6/10) menyampaikan. penandaan notasi khusus pada akhir kode saham emiten untuk meningkatkan peringatan bagi investor mengingat pada SHSM terdapat perbedaan hak suara yang memberikan lebih dari 1 hak suara kepada pemegang,.
“SHSM dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam RUPS, tapi pemberian notasi khusus ini bukan merupakan suatu bentuk hukuman atau ketetapan, namun semata-mata menerangkan status suatu Perusahaan Tercatat berdasarkan kondisi aktualnya, atas hal-hal yang informasinya bersifat publik,” papar dia.
Ia mengingatkan, kriteria Emiten yang dapat menerapkan SHSM akan diatur dalam rancangan Peraturan OJK tentang Penerapan Klasifikasi SHSM oleh emiten dengan Inovasi dan tingkat pertumbuhan tinggi yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas.
“Kita berharap bahwa RPOJK tersebut akan segera terbit di tahun ini, sehingga dapat menjawab kebutuhan dari para pemangku kepentingan di pasar modal dan tetap mengutamakan perlindungan investor publik,” jelas dia.
Padahal saat ini 14 kriteria pemberlakuan notasi khusus diujung kode saham. Misalnya B untuk emiten dalam permohonan pernyataan pailit, M untuk emiten yang sedang dirundung PKPU, E bagi emiten dengan ekuitas negatif, A untuk emiten mendapat opini tidak wajar dari Akuntan Publik, L untuk emiten belum menyampaikan laporan keuangan,dan S untuk emiten tidak membukukan pendapatan.
Related News
Naik Rp275, HIP BBN Biodiesel Mei 2024 Dipatok Rp12.453 per Liter
Forum Bank Sentral Asia Timur Bahas Respon Tantangan Global
HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
Menkop UKM Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Rakyat
Kinerja Sektor Keuangan di Sulteng Tumbuh Positif, DPK Rp32,64 Triliun
Lelang SUN, Penawaran Rp50,19 Triliun, Pemerintah Serap Rp21,5 Triliun