BEI Dua Kali Umumkan Nasib Saham Teknologi Ini

Screen perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (Susupensi) PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) mulai hari ini Senin (28/4) di seluruh pasar.
Suspensi pada saham PGJO sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif sebagai bentuk perlindungan bagi Investor.
Sebelumnya BEI melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) pada tanggal 24 April 2025.
Kemudian BEI membuka penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan Saham PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (IDX: PGJO) di seluruh pasar pada Jumat (25/4/2025).
Pada perdagangan Jumat (25/4) pasca dibuka suspensi saham PGJO masih menguat 9,43% atau naik 20 point ke harga Rp232 per saham.
PGJO Dalam seminggu, sahamnya sudah meroket 45,21% dan terbang 94,50% sepanjang sebulan terakhir.
Oleh karena itu PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PGJO di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 28 April 2025 sampai dengan pengumuman lebih lanjut.
BEI juga menghimbau Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan, tulis Yulianto Aji Sadono Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dalam keterangan dalam pengumuman Jumat (25/4).
Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) adalah perusahaan teknologi di bidang pariwisata yang menaungi platform Pigijo.
Pemegang saham utama per Juni 2024. PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) adalah PT Surya Fajar Capital Tbk dengan persentase 23.8%. Selain itu, Ing Ing Cindy Eva memiliki 7.07%, Ellen Yanury Luassa 5.89%, dan Henri Widodo 15.45%.
Related News

Pengunjung Serbu BNI wondrX 2025, Incar Tiket Murah & Promo Belanja

OASA Perluas Bisnis Waste-to-Energy

Hari Kedua wondrX 2025, BNI Pastikan Akses ICE BSD Mudah dan Gratis

Akselerasi! SMGR Pasok Puluhan Ribu Ton Semen Tol Semarang-Demak

Usai Boncos, Laba DPUM Semester I-2025 Melesat 131 Persen

Lepas Miliaran Lembar, Ini Alasan Duo Pemegang Saham IMPCÂ