Belum ada Lagi Turis Asing yang Tiba di Bali, Ini Evaluasi Menteri Sandi Uno
EmitenNews.com - Belum ada lagi turis asing yang tiba di Bali dengan penerbangan langsung, sampai Selasa (23/11/2021). Pemerintah sudah membuka Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sejak 14 Oktober 2021 untuk penerbangan internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui tidak bisa cepat untuk mendatangkan turis mancanegara. Bagusnya, Bali menjadi salah satu dari tujuh destinasi favorit bagi warga Korea Selatan.
Pasalnya, meski sudah ada penerbangan langsung, turis wisman harus menyediakan beberapa dokumen perjalanan untuk berkunjung ke Indonesia, dalam hal ini ke Bali. Di antaranya membeli tiket pesawat. Karena tidak semua maskapai memiliki penerbangan langsung ke Bali.
Kemudian mengenai visa dan karantina yang saat ini masih dikoordinasikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait lainnya, agar memberikan kemudahan kepada wisatawan.
“Pemerintah terus mengevaluasi kebijakan yang telah dikeluarkan dan memantau situasi dari negara pasar potensial, terutama Australia,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya yang dikutip Selasa (23/11/2021).
Pemerintah tengah mengkaji aturan karantina dan kebijakan visa. Selain itu, pemerintah akan membahas kembali aturan karantina, ketentuan penerbangan langsung, dan kebijakan visa, agar lebih atraktif dan memiliki daya saing dengan negara tetangga. Sejumlah negara tetangga disebut telah dan akan membuka pariwisata bagi wisatawan mancanegara secara bertahap.
“Thailand dan Kamboja membuka pariwisata untuk wisman tanpa karantina, sedangkan Langkawi (Malaysia) membuka pariwisata untuk wisman dengan karantina wilayah. Sementara Singapura memperluas negara yang bekerja sama secara Vaccinated Travel Lane (VTL) termasuk dengan Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Sembari menunggu turis datang ke Bali, Sandi meminta penyiapan destinasi dan sentra ekonomi kreatif terus dilakukan agar sesuai protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Selain itu, penyiapan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan juga menjadi fokus Kemenparekraf agar wisatawan mendapat pengalaman tidak terlupakan.
Bagusnya, dari sekian banyak destinasi wisata dunia, Bali masuk dalam tujuh besar destinasi favorit yang paling banyak dikunjungi warga Korea Selatan (Korsel). Fakta ini diungkap Konsulat Jenderal (Konjen) Korsel untuk Provinsi Bali, Moon Young Ju, saat menyambangi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, atau Cok Ace, Senin (22/11/2021).
Moon mengungkapkan, banyak pasangan pengantin baru di Korsel menjadikan Bali sebagai tujuan untuk menghabiskan masa-masa honeymoon alias bulan madu mereka. Fakta ini juga didukung dengan tingginya angka kunjungan wisatawan asal Korsel ke Bali setiap tahun sebelum pandemi Covid-19. Pada 2018, sebanyak 140 ribu wisatawan asal Korsel mengunjungi berbagai objek wisata di Pulau Dewata. Angkanya melonjak hampir dua kali lipat di tahun 2019, atau sebanyak 240 ribu wisatawan asal Negeri Ginseng membanjiri Pulau Bali.
“Jika warga Korea mengetahui hubungan kerja sama yang dijalin dengan Bali, saya yakin akan lebih banyak lagi yang tertarik berkunjung ke sini. Dengan demikian, perekonomian Bali bisa pulih dan membaik," kata Konjen Moon Young Ju. ***
Related News
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya