Belum Terbendung, IHSG Jejak Level 7.910

Petugas kebersihan tengah mengelap layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 2,44 persen menjadi 7.791. Beberapa sentimen positif penopang penguatan indeks antara lain perpanjangan penundaan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap Tiongkok selama 90 hari, dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Kemudian, ditambah optimisme akan perbaikan ekonomi domestik, aksi korporasi emiten makin marak seperti merger dan akuisisi. Sentimen rebalancing indeks MSCI disinyalir juga masih berpengaruh terhadap pergerakan indeks.
Secara teknikal, indikator MACD membentuk golden cross, dan indikator stochastic RSI mengindikasikan bullish reversal. Indeks juga berhasil keluar dari area konsolidasi dengan didukung volume. Sehingga diperkirakan indeks berpeluang menguji level tertinggi di 7.910.
Investor global mencermati data wholesale prices Jerman Juli 2025 diperkirakan stabil di level 0,2 persen MoM. Investor juga akan menanti data GDP growth rate preliminary Inggris kuartal II-2025 diperkirakan melambat menjadi 0,1 persen dari kuartal I-2025 di level 0,7 persen. Sedang secara tahunan diprediksi turun menjadi 1 persen dari 1,3 persen.
Selain itu, investor juga menantikan data PPI AS edisi Juli 2025, diperkirakan naik menjadi 0,2 persen dari periode Junu 2025 di level 0 persen. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham BBNI, BBRI, RATU, RAJA, dan BRIS sebagai jujukan koleksi. (*)
Related News

Asing Agresif Belanja, IHSG Makin Menyala

IHSG Lanjut Menguat, Gulung Saham SSMS, WIFI, dan ADRO

IHSG Ditutup Melambung 2,44 Persen ke Level 7.791

Ricky Perdana Gozali Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI

Wamendag: IP-CEPA Landasan Perkuat Kerja Sama Pelaku Usaha RI-Peru

Baru 6 Bulan Menjabat, Dirut Anak Perusahaan Danantara ini Mundur