EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,69 persen menjadi 7.469. Setelah dilanda aksi profit taking pada perdagangan sebelumnya, indeks kembali bergerak menguat. Rebound indeks dipicu kesepakatan perjanjian kerangka kerja perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). 

Selain itu, penguatan indeks bursa Asia, setelah tercapai kesepakatan dagang antara AS dengan Jepang, juga menjadi faktor positif. Deeskalasi perang dagang menjadi sentimen positif, seiring kecemasan akan lonjakan laju inflasi AS mereda, dan harapan akan penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Secara teknikal, indikator MACD masih menunjukkan tren kenaikan secara solid tanpa indikasi adanya negative divergence, menandakan momentum penguatan masih berlanjut. Meski indikator stochastic saat ini overbought, sinyal terbentuk belum menunjukkan pelemahan signifikan, sehingga peluang kenaikan tetap terbuka. 

Dengan tren naik tetap dominan, indeks diperkirakan berpotensi melanjutkan reli penguatan, dan menguji level psikologis 7.500. Investor akan menanti pertemuan European Central Bank (ECB) hari ini, Kamis, 24 Juli 2025 diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan pada level 2,15 persen.

Investor Jerman akan mencermati HCOB Manufacturing Flash Juli 2025 diperkirakan sedikit naik pada level 49.4 dari edisi Juni 2025 di posisi 49, meski masih di area kontraksi. Pelaku pasar Inggris akan rilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash Juli 2025 diprediksi naik tipis menjadi 48 dari Juni 2025 di level 47.7. 

Sementara itu, AS juga akan merilis indeks S&P Global Manufacturing PMI Flash Juli 2025 diperkirakan sedikit turun menjadi 52.5 dari periode Juni 2025 di posisi 52.9. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, TOBA, PNLF, SMBR, MEDC, dan PGEO. (*)