EmitenNews.Com- Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) pada hari ini, Selasa 23 Maret 2021.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham TIFA, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham tersebut pada perdagangan tanggal 23 maret 2021 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," tutur Lidia M Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Sebelumnya, BEI telah memberikan warning UMA kepada TIFA. Sebagai informasi pada perdagangan tanggal 10 Februari 2021 saham TIFA ditutup di harga Rp620 per saham,sedangkan pada perdagangan saham di tanggal 19 maret 2021 ditutup di harga Rp1230 per saham. Sementara pada perdagangan kemarin, Senin 22 Maret 2021 Harga saham TIFA masih melanjutkan penguatan hingga naik ke level Rp1420 per saham.
Penghentian sementara perdagangan Saham TIFA tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di Saham TIFA.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,"katanya.
Selain TIFA, BEI juga telah melakukan penghentian sementara perdagangan Saham & Waran Seri I PT Planet Properindo Jaya Tbk. (PLAN & PLAN-W), pada perdagangan tanggal 23 Maret 2021.
"Penghentian sementara perdagangan Saham PLAN tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, sementara penghentian sementara perdagangan efek PLAN-W dilakukan di Seluruh Pasar. Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,"tegasnya.
Pergerakan harga saham PLAN terus mengalami tren penurunan. Bahkan pada penutupan senin 22 Maret 2021 kemarin, menyentuh level Rp39 per lembar turun 9,30 persen atau 4 poin dari Rp43.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya