BI - Pemerintah Berbagi Beban Biayai Program Prioritas
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.(Foto: Dok)
EmitenNews.com - Bank Indonesia melanjutkan kebijakan berbagi beban (burden sharing) dengan pemerintah. Kalau sebelumnya kebijakan ini untuk penangandan pandemi Covid 19, kali ini untuk membantu membiayai program Asta Cita pemerintah.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan burden sharing dilakukan BI dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, senilai Rp200 triliun. Pembelian tersebut untuk membantu pemerintah membiayai Program Perumahan Rakyat dan program Koperasi Desa Merah Putih.
Selain itu, BI dan pemerintah juga sepakat untuk berbagi beban dalam pembayaran bunganya. “Untuk beban bunganya kami sepakat separoh-separoh, gitulah,” kata Gubernur BI saat Rapat Kerja dengan DPD RI pekan ini.
Untuk beban bunga perumahan rakyat, bunganya sebesar 2,9 persen. Sedangkan beban bunga untuk pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih sebesar 2,15 persen.
“Sehingga bisa mengurangi beban bunga dalam anggaran negara (fiskal). Ini sebagai bentuk komitmen BI untuk mendukung program pemerintah,” ujar Perry.
Menurut Ekonom Senior Aviliani, kebijakan ‘berbagi beban’ ini dibolehkan berdasarkan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Meskipun sering menimbulkan pertanyaan dari sisi independensi BI.
“Bank Indonesia diperkenankan membeli SBN, sesuai kebutuhan pemerintah jika defisit anggaran sudah mendekati tiga persen. Tapi pemerintah juga tetap membayar suku bunga,” ucap Aviliani,
Dengan skema berbagi beban pembiayaan, tambah Avialiani, pemerintah harus lebih fokus pada belanja untuk program-program penting. Yakni program yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.(*)
Related News
IHSG Hijau Lagi, Sektor Teknologi Pimpin Reli Pasar!
Sulap Jakarta, BTN Perkuat Layanan Perbankan Ancol
Pemerintah Kantongi Rp10 Triliun dari Lelang 8 Seri Sukuk
Pertamina Investigasi Laporan Gangguan Kendaraan Karena Kualitas BBM
Rambah Bisnis Baru, BEEF Tarik Fasilitas Kredit Rp790 MiliarĀ
IHSG Nyaris Datar di Sesi I, Saham Teknologi dan Keuangan Penopangnya





