EmitenNews.com - Bank Indonesia (BI) telah menyampaikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diadakan pada 19-20 Juni 2024. RDG memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate tetap pada level 6,25%, sementara suku bunga Deposit Facility dipertahankan pada 5,50% dan suku bunga Lending Facility pada 7,00%.

Dalam siaran pers yang dirilis pada Kamis (20/6), BI menjelaskan bahwa keputusan ini diambil sebagai bagian dari kebijakan moneter yang pro-stabilitas. Langkah ini bersifat pre-emptive dan forward-looking, bertujuan untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali dalam sasaran yang telah ditetapkan.

Selain keputusan mengenai suku bunga, RDG juga menyoroti pertumbuhan kredit yang tetap tinggi. Kredit perbankan tumbuh sebesar 12,15% (year on year/yoy) pada Mei 2024, yang didorong oleh peningkatan kredit di berbagai sektor ekonomi, terutama sektor perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit tetap terjaga, didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 8,63% (yoy). Perbankan juga melanjutkan strategi realokasi alat likuid ke kredit, serta mendapatkan dukungan likuiditas melalui penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) oleh BI.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didorong oleh kinerja positif korporasi dan rumah tangga. Pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap positif, sehingga meningkatkan kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tetap kuat, terutama dari kelas menengah dan atas, yang didorong oleh ekspektasi penghasilan yang meningkat.

Jika dilihat berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit didominasi oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 14,80% (yoy), kredit modal kerja yang meningkat 11,59% (yoy), dan kredit konsumsi yang naik 10,47% (yoy) pada Mei 2024.

Pembiayaan syariah juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 14,07% (yoy), sementara kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tumbuh sebesar 6,74% (yoy). Dengan perkembangan ini, pertumbuhan kredit sepanjang 2024 diperkirakan akan berada pada batas atas dari kisaran 10-12%.

Keputusan dan analisis ini menunjukkan bahwa BI tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi, sambil mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan melalui kebijakan moneter yang berhati-hati dan terukur.