EmitenNews.com - Bank Indonesia (BI) dalam Rencana Anggaran Tahunan BI (RATBI) menargetkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada 2023 menurun ke level 3,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Adapun dalam prognosa bank sentral per 3 November 2022, inflasi IHK diperkirakan mencapai 6,11 persen (yoy).
"Sasaran kami adalah mengendalikan inflasi secara lebih cepat pada tahun depan, sehingga memang membutuhkan kenaikan suku bunga acuan," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (21/11).
Selain mengendalikan inflasi, ia mengungkapkan pada tahun depan bank sentral akan terus mengendalikan nilai tukar rupiah agar lebih stabil, bahkan lebih menguat ke level Rp15.070 per dolar AS.
Dengan berbagai sasaran tersebut, implikasinya pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah pada tahun depan, yakni 4,37 persen (yoy) dibanding prognosa BI pada tahun ini yang sebesar 5,12 persen.
Perkiraan itu seiring dengan masih bergejolaknya ekonomi global hingga tahun depan, namun pada 2024 perekonomian Indonesia diperkirakan lebih baik.
Dengan asumsi makro dalam RATBI 2023, Perry menyebutkan BI menetapkan 40 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang akan dipertanggungjawabkan kepada DPR.
"IKU ini sebagai pelaksanaan dari 12 program strategis kami," ucap dia.
Related News
Masuk Pasar Global, Kapal PTK Beroperasi di Perairan Internasional
Sis Apik Wijayanto Pimpin ID Food, Ini Susunan Lengkap Direksinya
Astra Kurasi 50 UMKM Terpilih Ikuti Bazar di Sarinah Jakarta
Penjualan Properti Residensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram
Gelar Pertemuan Bisnis, OJK Kepri Tingkatkan Indeks Literasi Keuangan