EmitenNews.com - Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk ikut serta dalam pameran berskala internasional. Tujuannya agar membuka akses IKM bisa tembus ke pasar global atau ekspor sehingga dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.


“Keikutsertaan IKM di pameran internasional menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk mampu mempelajari langsung strategi dalam menembus atau memperluas pasar ekspornya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (22/10).


Oleh karena itu, pelaku IKM perlu mengetahui selera dan kebutuhan konsumen luar negeri, standar kualitas produk, dan persyaratan legalitas ekspor. “Dengan mereka ikut dalam pameran internasional, akan bisa memperluas jejaring komunikasi bisnis dengan para calon pembeli dan investor,” ujar Agus.


Pada 19-21 Oktober 2022, Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) memboyong enam IKM permesinan untuk memajang karya produksinya di Pameran Inagritech (Indonesia Agricultural Machinery, Equipment, Technology & Services Exhibition) 2022 yang digelar di JI-Expo Kemayoran, Jakarta.


Inagritech merupakan pameran inovasi teknologi di bidang agrikultur terbesar di Indonesia, bahkan ASEAN, yang diikuti oleh ratusan perusahaan dari 22 negara dan ribuan pengunjung. Pada Inagritech 2019, tercatat 8.616 pengunjung pameran dari 20 negara dan terbukti mampu menggenjot penjualan para eksibitor.


“Pameran inovasi agrikultur ini penting untuk mengembangkan kemampuan IKM agar bisa berpacu menunjang industri pertanian dan perkebunan tanah air, di tengah isu krisis pangan dunia. Dengan inovasi dan teknologi ini, kita harus bisa menciptakan beragam alternatif pangan yang berkelanjutan agar ketahanan pangan bisa terwujud,” papar Menperin.


Dari 52 partisipan asal Indonesia yang tampil di Inagritech 2022, enam IKM permesinan yang difasilitasi Kemenperin ikut dalam pameran ini, yaitu Cahaya Agro Teknik, Hinoka Alsindo Teknik, Rumah Mesin, Indotech Trimitra Abadi, Inamas Sintesis Teknologi (Inastek), dan Willindo Jaya Utama.(fj)