EmitenNews.com - Jangan matikan semangat Citayam Fashion Week (CFW). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku terbuka atas adanya gagasan pemindahan ajang CFW ke Sarinah, dari awalnya di kawasan Dukuh Atas Jakarta. Sejak pekan lalu, aparat melarang adanya aktivitas keramaian di areal yang dekat dengan Stasiun Sudirman, BNI City, dan Stasiun MRT Dukuh Atas tersebut, karena mengganggu arus lalu lintas, selain lingkungan sekitar.


Dalam keterangannya yang dikutip Senin (1/8/2022), Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan selama ini dia tidak pernah membuat pernyataan apapun mengenai CFW. Ia melihat fenomena tersebut murni gerakan dan aksi kreatif anak-anak muda sehingga merekalah yang berhak menentukan arah kreativitas tersebut ke depan.


"Saya masih pelajari dulu, saya tidak pernah bikin pernyataan mengenai CFW. Ketika Wagub (Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria) atau siapa pun menyebut Sarinah menjadi alternatif CFW saya sih terbuka saja," ujar Erick Thohir.


Namun, Erick ingin pemindahan CFW ke Sarinah murni untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi anak-anak muda berkreasi. Erick tak ingin niat baik anak-anak muda justru dicampuradukan dengan hal-hal yang di luar tujuan mereka. Selama untuk kebaikan, selama jangan dipolitisir. Kasihan kreativitas anak-anak muda, kita harus hargai.


Bagi Menteri Erick, ajang CFW merupakan langkah inovasi anak muda untuk tampil dalam kegiatan positif. Hal ini dinilainya jauh lebih baik mengingat banyak anak muda yang tengah mengalami persoalan terhadap aktivitas negatif hingga terjebak narkoba dan kejahatan jalanan.


"Selama mereka bisa berkreativitas positif, kenapa tidak kita jaga. Namanya anak muda, saya juga punya anak, kadang-kadang anak saya bandel, ya kita sebagai orang tua mesti mengingatkan, tapi tidak bisa anak kita bandel, kita hukum sampai dia tidak bisa berkreativitas. Jadi, saya terbuka saja selama tidak dipolitisir," katanya.


Akhir pekan lalu, ajang CFW pindah ke kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Sebuah brand lokal mensponsori aktivitas anak-anak muda dari wilayah penyangga Jakarta itu, untuk memperagakan produk-produk mereka. ***