EmitenNews.com - Bertemu langsung dengan masyarakat sampai ke pelosok wilayah, bukan barang baru bagi Eva Dwiana. Wali Kota Bandar Lampung ini, seperti memiliki energi lebih, yang membuatnya tidak mengenal lelah jika harus ke lapangan. Bisa dibilang, Bunda Eva –demikian sapaan karibnya– bahagia bukan main bisa blusukan, dan menyerap langsung aspirasi masyarakatnya.

“Dengan menyapa langsung masyarakat, saya bisa mendapat informasi penting langsung dari tangan pertama,” kata ibu tiga anak –seorang di antaranya sudah berpulang– dalam perbincangan Sabtu (15/6/2024).

Jangan salah. Bukan saat menjadi wali kota (2020-2024), ‘hobi’ blusukan itu dilakukannya. Jauh sebelum itu, Bunda Eva sudah akrab dengan hidup, dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jauh sebelum terjun ke dunia politik praktis, ia sudah dekat dengan problematika hidup, dan kehidupan masyarakatnya.

Lihatlah, perempuan pertama wali kota Bandar Lampung ini, adalah pendiri, dan pemimpin majelis Taklim Rachmat Hidayat sejak 20 Oktober 2007. Itu berarti pula, jauh sebelum sang suami Herman NH memenangkan kursi wali kota Bandar Lampung dua periode (2010-2015 dan 2015-2020), Bunda Eva sudah eksis sebagai aktivis sosial kemasyarakatan dengan segala sepak terjangnya.

Pendirian majelis taklim Rachmat Hidayat, lembaga yang dekat dengan kegiatan keagamaan, dan aktivitas sosial kemasyarakatan itu, dilatarbelakangi oleh kecintaan Bunda Eva terhadap almarhum anak pertamanya, Rachmat Hidayat. Putra sulungnya itu meninggal dalam usia 14 tahun selepas menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci.

Sejak itulah, hari-hari Bunda Eva dihabiskan di lapangan, dengan hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat di tingkat akar rumput. Ditunjang pembawaannya yang supel, ramah, humble, perempuan kelahiran Tanjung Karang, 25 April 1970 itu, mudah saja bergaul akrab sama kaum ibu dengan strata sosial bawah sekali pun.

Di luar itu, kesenangannya blusukan, sejalan, dan sebangun dengan semangatnya yang lebih memilih menjemput bola, menyerap aspirasi masyarakat dari tangan pertama. Bunda Eva bukan tipe pemimpin ‘asal ibu senang’. Dalam kepemimpinannya bersama wakilnya Deddy Amarullah, ia tidak segan melakukan check and balances atas laporan dari anak buahnya. Itu berarti, ia harus rajin ke lapangan. Rajin blusukan. 

Dengan rajin ke lapangan, Ketua DPD PDI Perjuangan Bandar Lampung ini, menjadi tahu apa saja problematika yang dihadapi rakyatnya, jauh sebelum aktivitas politik praktisnya. Dari situ wali kota Bandar Lampung 2021-2024 itu, bisa menyerap keinginan, dan aspirasi masyarakat, sekaligus segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.

Tidak usaha heran kalau saat memutuskan maju sebagai calon anggota legislatif DPRD Provinsi Lampung, jalannya lumayan lempeng. Meski ditempatkan pada nomor urut 10 dalam daftar caleg PDI Perjuangan, jalannya mulus-mulus saja. 

Meraih 19.818 suara, Bunda Eva mencatatkan diri dalam urutan kedua peraih suara terbanyak dari para caleg 12 parpol dalam Pemilu 2014 untuk DPRD Provinsi Lampung dari Kota Bandar Lampung. Eva Dwiana menjadi anggota DPRD Lampung 2014-2019, yang ditugaskan partainya berjuang lewat Komisi III.

Pada Pemilu 2019, Bunda Eva kembali memperoleh suara terbanyak. Bahkan separuh suara PDIP Bandar Lampung yang ditorehkannya berhasil menopang kursi DPRD Provinsi Lampung yang diraih partainya. Perolehannya tembus 86.258 suara, lebih dari separuh suara partai yang mencapai 146.294. Saat itu, ia memiliki andil besar dalam melenggangnya empat caleg PDIP dari Dapil 1 Bandar Lampung, yang berhasil duduk di DPRD Lampung.

Modal politik yang besar meraih kursi wali kota

Semua itu menjadi modal politik, yang memuluskan jalannya dalam meraih kursi wali kota Bandar Lampung 2020-2024. Dalam Pilkada Serentak 2020, pasangan nomor urut 3 Eva Dwiana-Deddy Amarullah berhasil mengungguli lawan-lawannya. Ia kemudian dilantik sebagai wali kota Bandar Lampung pada 26 Februari 2021.

Penting dicatat, kalau kemudian Bunda Eva kembali mencalonkan diri mengikuti Pilkada Serentak 2024 Bandar Lampung, sesungguhnya lebih didorong pada keinginan tulusnya untuk berbuat lebih banyak buat masyarakat. Ia mengatakan, ingin menuntaskan apa saja yang belum diselesaikannya terutama untuk menjamin kehidupan lebih baik bagi kota, dan masyarakatnya. 

Sejak awal memerintah (2020-2024), pasangan wali kota Eva Dwiana-wakil wali kota Deddy Amarullah, memantapkan hati, dan pikiran, menggencarkan pembangunan yang bakal melengkapi sarana, dan prasarana kota.

"Kami berkomitmen terus meningkatkan pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Tujuannya, tak lain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Eva Dwiana.

Dalam beberapa kesempatan Eva Dwiana menyatakan, masuknya investasi dalam infrastruktur yang kuat akan memperkuat basis ekonomi kota.