EmitenNews.com - PT Astra International Tbk. (ASII) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada bulan Mei 2025. Adapun salah satu agenda yang akan dibahas adalah rencana alokasi sebagian keuntungan perseroan tahun 2024, untuk dividen.

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro menuturkan bahwa dalam Rapat nanti, Manajemen akan mengusulakan dividen final sebesar Rp308 per saham. "Dividen final sebesar Rp308 per saham (2023: Rp421 per saham) akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada bulan Mei 2025," katanya.

Djony menjelaskan, dividen final yang akan diusulkan tersebut, ditambah dengan dividen interim sebesar Rp98 per saham (2023: Rp98 per saham) yang telah dibagikan pada bulan Oktober 2024, akan menjadikan total dividen yang diusulkan untuk tahun 2024 menjadi Rp406 per saham (2023: Rp519 per saham).

"Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 48%. Rasio pembayaran dividen ini mencerminkan kembalinya persentase rasio pembayaran dividen ke tingkat yang konsisten dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023," katanya.

Sebagai informasi, Astra melaporakan bahwa kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, sebesar Rp8,0 triliun pada 31 Desember 2024, dibandingkan dengan Rp29 miliar pada 31 Desember 2023, mencerminkan arus kas operasional yang kuat yang melebihi dari penurunan belanja modal, investasi, dan pembayaran dividen tahun tersebut. Sementara, utang bersih anak perusahaan Grup di divisi jasa keuangan meningkat menjadi Rp60,2 triliun pada 31 Desember 2024, dari Rp52,2 triliun pada akhir tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen Grup.

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada tahun 2024 adalah sebesar Rp330,9 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai Rp34,2 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika memperhitungkan penyesuaian nilai wajar pada GoTo dan Hermina, maka laba bersih Grup juga sedikit meningkat menjadi sebesar Rp34,1 triliun. Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2024 sebesar Rp5.265 meningkat 7% dibandingkan pada 31 Desember 2023.