Bos SOLA Belum Berhenti Tampung Saham di FCA, Ada Apa?

Salah satu kegiatan diproyek SOLA.
EmitenNews.com - PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA) menyampaikan bahwa Mochamad Bhadaiwi selaku Direktur Utama telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 20 September 2024.
Mochamad Bhadaiwi yang juga sebagai pengendali dalam keterangan tertulisnya Senin (23/9) mengungkapkan bahwa dirinya telah membeli sebanyak 1.055.000 lembar saham SOLA di harga Rp50 per saham.
Sebelumnya , Mochamad Bhadaiwi warga Jl. Pertanian Raya Kav. DPRD Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan tersebut juga pernah membeli sebanyak 2.070.000 lembar saham SOLA di harga Rp50 per saham pada tanggal 3 September 2024.
Sebelumnya lagi membeli sebanyak 930.000 lembar saham SOLA di harga Rp50 per saham pada tanggal 22 Agustus 2024.
"Tujuan transaksi ini adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung,"tuturnya.
Pasca pembelian, maka kepemilikan saham Mochamad Bhadaiwi di SOLA bertambah menjadi 95,87 juta lembar saham setara dengan 2,92% dibandingkan sebelumnya sebanyak 94,82 juta lembar saham setara dengan 2,89%.
Pada perdagangan hari ini Selasa (24/9) saham SOLA masih bertengger di level Rp50 bahkan tidak tersentuh transaksi.
PT Xolare RCR Energy (SOLA) bergerak dibidang Perdagangan Aspal, Jasa Konstruksi dan Industri Pengolahan Aspal, masuk ke papan pemantauan khusus (PPK) BEI pada 12 Juni 2024.
SOLA melakukan penawaran perdana saham ( initial public offering /IPO) pada 8 Mei 2024. Saat itu, harga IPO ditetapkan Rp110 per saham.
Saham SOLA disuspensi sejak 3 Juni 2024 karena penurunan harga yang cukup signifikan. Saat ini, harganya Rp50 per saham sehingga dengan mekanisme FCA, harga sahamnya bisa turun di bawah Rp50.
Kinerja SOLA pada tahun lalu cukup tertekan. Per 31 Desember 2023, pendapatan SOLA turun 8,3% dari Rp91 milar menjadi Rp83 miliar. Begitu juga dengan laba kotor yang turun 38% dari Rp27 miliar menjadi Rp17 miliar.
Related News

Mengenal NTT East Mitra Strategis WIFI Kembangkan ICT di Indonesia

Medco Energi (MEDC) Siapkan Bayar Obligasi Jatuh Tempo Rp1,89T

Lewat UMKM EXPO(RT), BRI Bantu Aksesori Lokal Tembus Global

Turun Tipis, SGER 2024 Raup Laba Bersih Rp658 Miliar

Pendapatan dan Laba Drop, Telisik Ini Kinerja SMCB 2024

Laba Melambung 179 Persen, KBLV 2024 Defisit Rp716 Miliar