EmitenNews.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melihat permintaan batubara ke pasar luar negeri akan meningkat di tahun ini, salah satunya dari China. Di sepanjang 2021, PTBA menargetkan komposisi volume penjualan ekspor bisa naik menjadi 47% dari sebelumnya 46% di 2020.


“Batubara global tengah menghadapi peluang cukup tinggi dengan adanya kenaikan permintaan. Termasuk dari China, yang lagi meningkatkan impornya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka,” kata Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie.


Melihat peluang tersebut, Apollonius mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan kenaikan kontribusi volume penjualan ekspor menjadi 47% dari yang sebelumnya 46% di 2020.


Melansir laporan tahunan Bukit Asam di 2020, komposisi volume penjualan PTBA masih didominasi ke pangsa pasar domestik yang sebesar 54% atau 14,13 juta ton dan ekspor 46% atau 11,98 juta ton.


Masih mengintip laporan tahunan PTBA di 2020, manajemen Bukit Asam melihat pemulihan ekonomi global akan mendorong serapan energi batubara, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Adapun China dan India yang merupakan pemain besar dari sektor batubara menunjukkan peningkatan kebutuhan batubara di 2021.


Permintaan yang besar dari China di tahun ini tercermin dari realisasi penjualan hingga semester pertama 2021. Mengutip laporan keuangan PTBA di paruh pertama tahun ini, penjualan ke Tiongkok melejit hingga 1.217% yoy menjadi Rp 1,85 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp 141,16 miliar.


Adapun penjualan ke Taiwan hingga semester pertama 2021 senilai Rp 520,53 miliar, turun dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang senilai Rp 765,05 miliar.


Selain ke China, penjualan PTBA ke India juga cukup besar. Sampai dengan 6 bulan pertama tahun ini realisasinya sebesar Rp 566,17 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, realisasi di tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan karena sebelumnya di semester I 2020 realisasinya sebesar Rp 1,01 triliun.


Sebagai informasi, saat ini pasar luar negeri yang dilayani PTBA adalah ke negara-negara Asia Pasifik seperti India, Taiwan, Hongkong, Korea, Thailand, Vietnam, China, Malaysia, dan lainnya.


Secara keseluruhan, PTBA menorehkan pendapatan tumbuh 14,19% yoy menjadi Rp 10,29 triliun dari yang sebelumnya Rp 9,01 triliun di semester pertama 2020. Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih PTBA juga ikut terkerek menjadi Rp 1,80 triliun dari Rp 1,3 triliun di akhir Juni 2020.