Sebagaimana kita ketahui, sawit sebagai komoditas yang paling produktif, menyumbang kurang lebih 42% dari total supply minyak nabati dunia. Seiring dengan permintaannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pertumbuhan demand minyak nabati dunia meningkat rata-rata sebesar 8,5juta MT setiap tahunnya. 

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia menargetkan dapat memproduksi lebih dari 50 juta ton Minyak Sawit pada tahun 2025. Hal ini akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan, termasuk minyak goreng dan makanan berbasis minyak sawit, serta biodiesel untuk domestik dan ekspor untuk pasar global.

“Dengan data produktivitas lahan terbaik dibandingkan minyak nabati yang lain, sawit berada di posisi terbaik untuk dapat memenuhi permintaan dunia yang semakin meningkat,” jelas Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS  Aida Fitria.

Kehadiran Wuling Indonesia 

Yang menarik dalam CAEXPO-CABIS 2024 ini, delegasi Indonesia juga menyertakan Wuling Motors Indonesia. Menempati area ASEAN High-Tech Gallery, di Hall D9,  Wuling memperkenalkan inovasi kendaraan listrik yang terus berkembang. Setelah sukses memamerkan produk andalan seperti Wuling Air EV pada CAEXPO 2022, Wuling menargetkan peningkatan ekspor kendaraan listrik ke pasar ASEAN dan China. 

Wuling Indonesia juga menargetkan pencapaian lebih tinggi untuk 2024. Yakni, memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri otomotif global, khususnya kendaraan listrik. 

Berdasarkan laporan sebelumnya, Wuling pada tahun 2023 berhasil meningkatkan ekspor kendaraan listriknya secara signifikan. Partisipasinya di CAEXPO-CABIS 2024 ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis lebih lanjut, sejalan dengan strategi ekspansi perusahaan di sektor kendaraan ramah lingkungan.

Mendorong Pertumbuhan bisnis

Keikutsertaan delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2024 tidak hanya menjadi ajang mempererat hubungan perdagangan, tetapi juga untuk mencapai nilai bisnis yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Pada CAEXPO 2022, Indonesia mencatatkan transaksi bisnis senilai USD 12,6 miliar. 

Tahun 2023, delegasi Indonesia meraih potensi transaksi sebesar Rp106,45 miliar, yang terdiri atas penjualan langsung Rp1,69 miliar dan kontrak dagang Rp104,77 miliar. Produk makanan olahan menjadi yang paling laris, menyumbang sekitar 90% dari total transaksi. 

Pada partisipasi tahun 2024 ini, diharapkan dapat melampaui pencapaian tahun sebelumnya.  Hal itu, sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar dan peluang bisnis baru di kawasan ASEAN dan China.

Hadir dalam pembukaan pavilun Indonesia sejumlah pejabat  pemerintah Tiongkok; di antaranya: Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Guangxi, Liu Yongmei. Selain itu, ikut mendampingi Dirjen Mardyana, sejumlah pejabat pemerintah: Konsul Jendral Indonesia di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat; Staf Ahli Bidang Konektifitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid; Tenaga Ahli Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditi Berkelanjutan Indonesia, Kemenko Bidang Perekonomian, Diah Suradireja. 

Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan adanya komitmen dan dukungan kuat atas upaya Indonesia dalam mempromosikan potensi besar perdagangan Indonesia dengan Tiongkok dan ASEAN melalui sinergi sektor publik dan swasta di CAEXPO-CABIS 2024.

Dengan keunggulan produk  yang ditampilkan melalui dua paviliun besar, Indonesia siap meraih peluang lebih luas dan meningkatkan ekspor di berbagai sektor, dari produk unggulan UMKM hingga industri besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

“Kita menaruh harapan besar, di masa mendatang akan terjadi peningkatan hubungan kedua negara untuk kesejahteraan masyarakat Guangzhou, khusnya, serta dua negara Indonesia dan  Tiongkok,” ujar Ben Perkasa, Konsul Jendral Indonesia di Guangzhou. ***