Calon Emiten Jasa Angkutan Ini Tawarkan 150 Juta Saham Baru Untuk Beli Truk
EmitenNews.com—PT Utama Radar Cahaya Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan melepas sebanyak 150 juta saham bernominal Rp25 per lembar saham.
Mengutip prospektus calon emiten jasa angkutan darat ini yang diunggah pada laman e-IPO, Jumat (8/7/2022) bahwa jumlah saham yang ditawarkan itu setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sebagai langkah awal, perseroan melakukan penawaran awal pada kisaran harga Rp110 hingga Rp150 per lembar mulai tanggal 8 hingga 12 Juli 2022. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp16,5 miliar hingga Rp22,5 miliar.
Diharapkan, OJK menerbitkan pernyataan efektif IPO pada tanggal 25 Juli 2022. Jika demikian, bersama penjamin emisi efek, Elit Sukses Sekuritas, melakukan penawaran umum pada tanggal 27-29 Juli 2022.
Rencananya, 75,17 persen dana hasil IPO untuk membeli 3 unit truk merek Isuzu, 12 truck merek Hino, 2 dump truk Hino, 3 unit trailer los bak Hino, 2 unit trailer tangki Hino, 5 unit tronton tangki Isuzu dengan total nilai Rp13,85 miliar milik PT Merdeka Panji Mulia, anak usaha PT Gelora Rimba Jaya yang juga pemegang 97,4 persen saham perseroan.
Selebihnya, 9,2 persen dana IPO untuk modal kerja seperti bayar gaji pengemudi, biaya tol dan solar. Kemudian, 7,59 persen dana IPO guna pembelian suku cadang.
Sisanya, 2,99 persen dana IPO untuk bayar parkir selama 2 tahun senilai Rp550,8 juta.
Perseroan juga ingin membayar biaya balik nama 27 armada truk senilai Rp351 juta dan membayar KIR 27 truk senilai Rp54 juta.
Patut diketahui, per Januari 2022, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp494,57 juta, setelah meraup pendapatan Rp3,738 miliar.
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun