EmitenNews.com - PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) mencatat kerugian bersih sebesar Rp176,7 miliar pada kuartal III 2024, berbanding terbalik dengan laba bersih Rp209,71 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Hingga akhir September 2024, perusahaan mengalami defisit kumulatif sebesar Rp3,092 triliun, meningkat 6,07 persen dibandingkan akhir tahun 2023.

Pendapatan Cemindo Gemilang hingga kuartal III 2024 turun 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp5,495 triliun. Penjualan semen, yang menjadi kontributor utama, turun menjadi Rp4,442 triliun, sementara penjualan terak menyusut 4 persen secara tahunan menjadi Rp1,438 triliun. Di sisi lain, penjualan beton siap pakai justru tumbuh 21,2 persen secara tahunan menjadi Rp547 miliar.

Beban pokok pendapatan meningkat 0,64 persen secara tahunan menjadi Rp5,147 triliun, yang menyebabkan laba kotor turun 22,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,348 triliun. Laba usaha juga merosot 65,1 persen menjadi Rp239,48 miliar. 

Penurunan ini diperparah oleh beban operasi lain sebesar Rp105,16 miliar pada sembilan bulan pertama 2024, berlawanan dengan pendapatan operasi lain Rp3,209 miliar pada periode yang sama tahun lalu akibat pembalikan piutang.

Meski biaya keuangan turun 6,3 persen menjadi Rp550,5 miliar, serta laba dari selisih kurs meningkat 50,4 persen menjadi Rp161,6 miliar, CMNT tetap mencatat kerugian sebelum pajak sebesar Rp141 miliar pada akhir September 2024. 

Hal ini berbanding terbalik dengan kuartal III 2023 yang mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp214,22 miliar.

Laporan keuangan kuartal III 2024 yang dipublikasikan pada Rabu, 6 November 2024, mencatat total kewajiban CMNT sebesar Rp13,418 triliun, turun 3,97 persen dari akhir tahun 2023. Namun, total ekuitas perusahaan berkurang 4,4 persen dibandingkan akhir tahun 2023, menjadi Rp3,805 triliun pada akhir September 2024.