CEO AirAsia Soal Mahalnya Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Menparekraf
Ilustrasi mahalnya harga tiket pesawat domestik. dok. Liputan6.
EmitenNews.com - Pemerintah telah menerima masukan dari CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia Tony Fernandes berkaitan dengan mahalnya harga tiket penerbangan domestik. Bos AirAsia itu mengungkapkan, tiga faktor yang sangat membebani industri aviasi itu, yaitu pajak, bea dan juga harga avtur.
Kepada pers, di Jakarta, Selasa (10/9/2024), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan masukan Tony Fernandes berkaitan dengan harga tiket penerbangan domestik itu, juga menjadi temuan pihaknya.
Menteri Parekraf yang juga terlibat dalam Satuan Tugas (Satgas) penurunan harga tiket pesawat ini mengungkapkan bahwa saat ini lintas kementerian tengah mengusahakan agar akhir Oktober harga tiket pesawat di Indonesia dapat lebih terjangkau.
Harapannya, akhir Oktober 2024, harga tiket bisa lebih terjangkau. Paling tidak turun 10 persen sesuai target awal satgas.
Sebelumnya, kepada pers, Kamis (5/9/2024), CEO AirAsia Tony Fernandes mengungkapkan, terdapat beberapa kendala yang dialami maskapai sehingga kesulitan menghadirkan tiket penerbangan domestik yang terjangkau di Indonesia. Salah satunya mahalnya harga avtur yang 28 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Karena itu, menurut Tony Fernandes, Indonesia harus memiliki pesaing pemasok avtur agar harga bisa lebih kompetitif. Saat ini hanya PT Pertamina (Persero) yang bisnis penjualan avtur di dalam negeri. Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara lainnya, ada pilihan.
Selain itu, penyebab tiket pesawat mahal lainnya adalah banyaknya pajak yang dibebankan kepada maskapai. Salah satunya, yakni bea masuk suku cadang (sparepart) pesawat.
"Kita telah berbicara dengan Kementerian Keuangan selama beberapa tahun untuk menghapus pajak impor sparepart," urai Tony Fernandes.
Lainnya, adanya tarif batas atas tiket pesawat di Indonesia yang justru dinilai membuat harga tiket pesawat mahal. Jika itu dihapus, dinilai harga tiket pesawat rata-rata akan turun dengan sendirinya.
Tony Fernandes mengaku akan menemui Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan masalah mahalnya harga tiket pesawat itu. Ia akan menyodorkan data, dan fakta yang mempengaruhi harga tiket pesawat itu. ***
Related News
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN
Ajak Investor Inggris Investasi di EBT, Menteri Rosan Buka Peluangnya
PKPU Pan Brothers (PBRX) Soal Utang Rp6,25T Diperpanjang 14 Hari
Maya Watono Kini Pimpin InJourney, Ini Profilnya
Pascapemilu, Investor Global Kembali Pindahkan Portofolionya ke AS
Belum Berhenti, Harga Emas Antam Naik Lagi Rp12.000 per Gram