Dahsyat! Transaksi Digital Banking Agustus 2022 Mencapai Rp4.557,5 Triliun
EmitenNews.com - Di tengah tantangan tekanan inflasi, ternyata transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap mengalami kenaikan. Kenaikan ini ditopang oleh meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Data Bank Indonesia (BI) memperlihatkan bahwa nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Agustus 2022 tumbuh 43,24% (yoy) mencapai Rp35,5 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 31,40% (yoy) menjadi Rp4.557,5 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.
Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu Automatic Teller Machine (ATM), kartu debet, dan kartu kredit mengalami peningkatan 34,72% (yoy) menjadi Rp722,5 triliun.
"Bank Indonesia terus mendorong inovasi sistem pembayaran dengan melanjutkan persiapan implementasi Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik secara bertahap, antara lain melalui pengembangan KKP Domestik berbasis kartu untuk meningkatkan akseptasi dan transaksi KKP Domestik termasuk efisiensi transaksi Pemerintah," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam keterangannya usai memimpin rapat Dewan Gubernur (RGD) BI edisi September 2022
Di sisi lain, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Agustus 2022 meningkat 6,96% (yoy) mencapai Rp902,7 triliun. Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022.
Bank Indonesia juga terus memperkuat implementasi kebijakan sistem pembayaran dan akselerasi digitalisasi untuk mendukung pemulihan ekonomi.(fj)
Related News
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun