EmitenNews.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pantas marah. Dalam hitungan menit, ia mencopot 3 orang anak buahnya yang terbukti melanggar hukum, yakni menerima pemulus, atau fee proyek pengadaan dari beberapa pengusaha. Total total suap yang diterima bawahannya itu mencapai Rp10 Miliar.

"Saya langsung copot, bahkan dalam waktu dekat bisa saya pecat," ujar Mentan Andi Amran Sulaiman dalam keterangan, Kamis (17/10/2024).

Pencopotan dilakukan secara cepat, bahkan hanya dalam waktu hitungan menit.  Langkah cepat perlu dilakukan untuk memperkuat komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga integritas terutama dari hal-hal yang bersifat korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Tadi malam kami dapat laporan, kemudian hari ini kami panggil lalu dalam waktu 5 menit saya copot. Kenapa? Karena yang 3 orang ini sudah menerima uang kurang lebih Rp10 miliar dan ini sudah berproses di penegak hukum," tegasnya.

Mentan Amran memastikan selama menjabat tindakan korupsi atau pemerasan di lingkungan Kementan akan diberantas. Tidak ada kompromi bagi pelaku yang melanggar hukum apalagi sampai merugikan kepentingan petani yang tengah berproduksi.

"Tidak ada kompromi bagi yang melakukan korupsi di Kementan selama saya ditakdirkan masih disini, seperti dulu 5 tahun yang lalu kami terus menjaga lembaga ini agar tidak terjadi pelanggaran," terangnya.

Amran Sulaiman menegaskan persekongkolan korupsi di Kementan sudah tidak bisa ditolerir dan akan diproses sampai ke akarnya. Jangankan eselon 3 dan 2, eselon 1 yang bermasalah pun siap dicopot bahkan dipecat.

"Targetku adalah petani sejahtera, maka itu yang begini-gini aku pecat. Ada yang bilang kami pencitraan, tapi kan dia yang bermasalah. Jadi untuk sementara baru 3 orang yang terbukti bersekongkol. Ingat, kami akan kejar yang melakukan KKN," tegasnya.

Mentan Andi Amran Sulaiman perlu segera memperbaiki citra kementerian yang dipimpinnya. Bukan apa-apa. Pendahulunya, (menteri pertanian) Syahrul Yasin Limpo, saat ini sedang menjalani hukuman karena terlibat kasus korupsi. ***