EmitenNews.com -PT Metro Realty Tbk (MTSM) berencana melakukan divestasi 27 juta saham yang dimiliki oleh investor eksisting, sejalan dengan harapan perseroan agar sanksi penghentian sementara (suspensi) saham perseroan dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Perseroan akan melakukan divestasi saham sebagai pemenuhan free float dan kami akan melakukan free float sebanyak 27 juta lembar kepada investor non-afiliasi," kata Direktur Utama MTSM, Rose Merry Maruli saat Public Expose di Jakarta, Jumat (12/12).

Pada kesempatan yang sama, Direktur MTSM, Sukardi menjelaskan bahwa saham yang akan dijual tersebut merupakan saham milik investor eksisting. "Kalau secara persentase, kami sudah memenuhi ketentuan free float. Kami akan berusaha memenuhi ketentuan secara jumlah saham," ujarnya.

Berdasarkan data BEI, jumlah saham free float MTSM secara persentase sudah mencapai 19,057 persen atau melebihi batas ketentuan, yakni minimal 7,5 persen. Secara jumlah, saham perseroan yang beredar di masyarakat sebanyak 44.373.276 saham, dengan jumlah saham warkat yang masih sebanyak 20.897.008 lembar.

Lebih lanjut Sukardi mengungkapkan, MTSM sedang mengupayakan agar saham warkat menjadi non-warkat bisa dilakukan secepat mungkin. "Kami akan mengubah yang warkat menjadi scripless, terkait juga dengan rencana memenuhi ketentuan free float saham perseroan," imbuhnya.

Namun demikian, Sukardi belum bisa mempublikasikan mekanisme divestasi yang akan dilakukan oleh pemegang saham lama. Hanya saja, dia menegaskan bahwa sebanyak 27 juta saham akan dijual kepada investor non-afiliasi yang dilakukan pada tiga atau enam bulan ke depan.

Sekadar mengingatkan, saat ini saham MTSM masih mengalami suspensi lantaran belum memenuhi ketentuan free float untuk kategori jumlah saham beredar di publik sebanyak 50 juta lembar. Hingga hari ini saham perseroan tertahan di Papan Pemantauan Khusus dengan harga yang stagnan di level 500. 

Pada kesempatan yang sama, Metro Realty (MTSM) juga menyiapkan langkah ekspansi untuk memperkuat bisnis inti sekaligus memasuki sejumlah sektor baru. Perseroan menganggarkan investasi sekitar Rp2–4 miliar untuk mendukung pengembangan usaha tersebut.

Direktur Utama MTSM, Rose Merry Maruli, mengatakan alokasi dana investasi akan difokuskan pada pengembangan properti komersial, termasuk pembangunan sport center, pusat lifestyle di setiap gedung Metro, pusat wellness lifestyle, ekspansi ke sektor kesehatan, serta pendirian pusat perdagangan emas, dinar, dan logam mulia.

“Dana investasi sekitar Rp2–4 miliar itu akan kami gunakan secara bertahap. Saat ini sudah kami alokasikan untuk pembangunan sport center di Sunter. Ke depan, fasilitas serupa akan kami bangun di setiap properti yang kami miliki,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur MTSM, Sukardi, menjelaskan bahwa fokus lifestyle yang sebelumnya berada pada sektor fesyen kini berkembang ke arah wellness lifestyle. Perubahan ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat terhadap pola hidup sehat di era ekonomi digital.

“Kami berharap dapat meningkatkan penjualan, menarik tenant baru, serta mendorong kenaikan trafik di setiap lokasi perusahaan,” ujarnya.

Di sektor kesehatan, khususnya laboratorium, Sukardi menambahkan bahwa perusahaan akan mengalokasikan investasi yang ditargetkan dapat menghasilkan recurring income sekitar Rp1 miliar per tahun. Langkah ini diharapkan memberikan stabilitas terhadap pendapatan perseroan.

Selain itu, MTSM juga berencana membangun pusat perdagangan emas, dinar, dan logam mulia. Menurut perseroan, tingginya daya beli masyarakat terhadap emas, baik sebagai perhiasan maupun instrumen investasi, menjadikan sektor ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan bagi pendapatan perusahaan.

"Kami melihat minat masyarakat terhadap emas sebagai investasi jangka panjang terus meningkat. Ini menjadi peluang besar untuk menumbuhkan pendapatan sekaligus menjaga stabilitas keuangan perusahaan," terang Sukardi.