EmitenNews.com—PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten yang bergerak di bidang komponen otomotif, optimistis dapat mencetak penjualan Rp3,5 triliun di 2022, atau tumbuh 20% dibanding tahun buku 2021. Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, Manajemen DRMA yakin dapat meraih laba bersih Rp300 miliar di akhir Desember 2022.

 

Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk, Irianto Santoso, mengatakan, optimisme tersebut didasarkan perolehan kinerja per kuartal III-2022, di mana perusahaan telah mencatatkan penjualan Rp2,7 triliun, atau sudah sama dengan tahun tahun 2019, dan kurang sedikit dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp2,9 triliun.

 

Sementara posisi laba bersih per kuartal III-2022 tercatat Rp215 miliar, lebih tinggi dibanding laba tahun 2019 yang hanya Rp170 miliar, dan melesat dari laba tahun di tahun 2020 yang hanya Rp8 miliar. "Itu baru laba dari core bisnis, jika ditambah dengan hasil penjualan fix aset berupa tanah dan pabrik yang sudah tidak digunakan, di Balajara, laba perusahaan sebesar Rp308 miliar," imbuhnya.

 

Irianto menyebut, pertumbuhan kinerja Perseroan didorong oleh membaiknya penjualan otomotif di dalam negeri, sebanyak 850 ribu unit untuk kendaraan roda 4 dan 3,9 juta unit untuk sepeda motor. "Meskipun penjualan otomotif di tahun 2021 masih di bawah tahun 2019 atau sebelum pandemi, mencapai 1,05 juta untuk mobil dan 5,2 juta untuk sepeda motor Honda, tapi telah berhasil dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan bisnis," imbuhnya.

 

Sementara dari sisi internal, Irianto menyebut kebijakan yang terapkan perusahaan tahun pertama pandemi di tahun 2020, juga sangat ampuh mendorong kinerja. Di mana perusahaan banyak melakukan improvement dari segi proses, pemakaian material, tenaga kerja, dan mesin. Ditambah sudah terbiasa, melakukan dengan efisiensi dan produktivitas yang jauh lebih tinggi, pada masa pandemi 2020.

 

"Itu menjadi standar baru di tahun 2021 dan 2022, dan satu lagi, dengan kenaikan revenue yang luar biasa, tentunya akan membuat fix cost yang jauh lebih kecil," ungkap Irianto.

 

Selain itu, keberhasilan perusahaan juga tidak lepas dari arahannya, yang selalu menanamkan prinsip nothing is impossible , bahwa tidak ada hal yang mustahil jika mau melakukan dan melaksanakannya. Kemudian dengan DNA Triputra, DNA Dharma yang nomor dua, yaitu Excellence , bahwa perusahaan harus menghasilkan karya yang lebih dari yang diharapkan dalam situasi apapun.

 

"Sehingga kita selalu berpikir, bagaimana kita bisa mencapai target kita, bahkan melebihinya. Dan itu saya selalu berharap, menyampaikan kepada seluruh insan Dharma, agar menjadi benar-benar menjadi DNA seluruh karyawan yang ada di Dharma Group," ujarnya.

 

Kemudian tahun depan, tahun 2022 Dharma juga punya moto, Play to Win in the New Era , karena menjadi perusahaan publik mulai Desember 2021 lalu, yang membuat tahun 2022 berada dalam situasi yang baru, di mana performance perusahaan akan dilihat banyak orang, oleh banyak pihak, sehingga perusahaan harus menunjukkan, kinerja atau performance yang benar-benar bisa memuaskan semua.