EmitenNews.com - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 233,2 miliar atau Rp 22 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang digelar hari ini Rabu (5/6).


Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, Andrianto Oetomo, menjelaskan bahwa Jumlah dividen ini setara dengan sekitar 28% dari laba bersih DSNG tahun 2023 yang mencapai Rp842 miliar dan  akan dibagikan kepada pemegang saham sesuai dengan regulasi yang berlaku, paling lambat 30 hari setelah ringkasan risalah RUPST diumumkan kepada publik. 

"Perseroan tidak menyisihkan dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib Perseroan sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku," kata Andrianto dalam keterangannya, Rabu (5/6).

Sejak IPO pada tahun 2013, DSNG selalu membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, termasuk tahun 2023. Meskipun DSNG menghadapi tantangan kenaikan biaya produksi kelapa sawit, melemahnya ekonomi global, dan tingginya suku bunga pinjaman USD yang berkepanjangan yang berdampak pada kelesuan industri properti dan produk kayu dunia, Perseroan tetap berhasil mencatat kinerja positif.

"Kami berupaya untuk menjaga perolehan EBITDA dan laba meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. Sebagai perusahaan publik, kami berkomitmen untuk selalu memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham melalui perolehan laba, meskipun kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan dan faktor geopolitik yang menyebabkan kenaikan harga pupuk," jelas Andrianto.

Sepanjang tahun 2023, DSNG mencatatkan penjualan sebesar Rp 9,4 triliun dengan EBITDA Rp 2,4 triliun dan laba bersih mencapai Rp 842 miliar. Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi kontributor utama pendapatan dengan 88%, diikuti oleh segmen produk kayu dan energi terbarukan masing-masing sebesar 11,3% dan 0,7%.

Selain pembagian dividen, RUPST juga menyetujui penunjukkan Akuntan Publik Budi Susanto, SE, M.B.A, CPA, dari Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan untuk mengaudit Laporan Keuangan tahun buku 2024.