EmitenNews.com - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan tekadnya mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Berbicara dalam Hari Guru Nasional 2024, Kamis (28/11/2024), Presiden mengungkapkan komitmennya memberantas korupsi, yang membuat anggaran negara bocor di mana-mana.

Presiden menyatakan, sudah mempelajari angka-angka kebocoran yang dimaksud. Menurut Presiden, kebocoran anggaran itu menyebabkan kekayaan negara tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia. 

"Kita harus berbuat yang lebih teliti lagi. Kita harus bekerja yang lebih berani lagi. Terutama kita harus berani berjuang menghasilkan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo Subianto saat memberikan pidato pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Rawamangun, Jakarta Timur, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/11/2024). 

Menurut Presiden kebocoran dari korupsi, dari judi online, dari penyelundupan, dari segala macam manipulasi, segala macam bentuk penipuan dan curang-mencurangi, mengakibatkan kekayaan Indonesia banyak yang hilang, dan tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia. 

Karena itu, Presiden memastikan akan memperbaiki kebocoran anggaran yang terjadi. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan para menterinya dan memiliki strategi yang akan diterapkan. "Ini yang kita bertekad memperbaiki dan saya sudah lihat angka-angkanya dan saya sudah bekerja keras dengan para menteri. Kita punya strategi, kita yakin kita akan memperbaiki hal ini."

Dalam pidato kenegaraan pertamanya, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024), Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa banyak anggaran APBN mengalami kebocoran dimana-mana. Hal ini harus segera diperbaiki bila ingin Indonesia menjadi negara maju. 

"Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan," ungkap Prabowo Subianto.

Presiden menyebutkan, korupsi menjadi biang keladi kebocoran anggaran negara. Praktik kolusi pun masih marak di kalangan para birokrat pemerintahan. Banyak pejabat pemerintah bersekongkol dengan pengusaha-pengusaha swasta nakal yang menggerogoti uang pajak rakyat. Ini adalah realita yang harus segera diakhiri.

"Kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik. Janganlah kita takut untuk melihat realita ini. Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan," ujar Prabowo Subianto. ***