EmitenNews.com—Direktur Eksekutif Lippo Group, John Riady menilai pemindahan ibu kota negara (IKN) adalah cara jitu pemerintah untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan pembangunan.


Lippo komitmen untuk terus mendukung pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan. Menurutnya IKN akan banyak menciptakan peluang bisnis dan minat investor.


"Pemindahan ibu kota adalah inisiatif yang sangat penting, memastikan pembangunan berjalan merata, serta upaya mengikis ketimpangan sehingga pembangunan berjalan inklusif," kata John dalam keterangannya, Jumat (2/12).


Menurut John, selain memiliki geografis yang strategis bagi Indonesia, wilayah Kalimantan dilingkupi berbagai sektor strategis untuk perekonomian nasional. IKN baru ini disangga oleh berbagai pusat pertambangan, perkebunan, serta industri lainnya.


Kehadiran IKN, tegas John, bakal lebih mengembangkan wilayah Kalimantan dan sekitarnya. Oleh sebab itu kebutuhan berbagai sarana, prasarana, dan layanan publik dipastikan akan meningkat. Lippo siap mengambil bagian dan berkontribusi dalam pembangunan ibu kota baru.


"Untuk mendukung kesuksesan proyek itu, kami akan mendukung dengan berbagai kemampuan kami, entah itu pembangunan rumah sakit atau penguatan sektor kesehatan, serta bisa juga ke arah sektor pendidikan," kata John.


Sebagai informasi, Lippo Group merupakan salah satu konglomerasi dengan unit bisnis meliputi sektor properti, ritel, industri kesehatan, pendidikan, hingga digital. Karena itu, kata John, posisi strategis Lippo Group bisa mengambil peran lebih besar bagi pengembangan IKN.


Lippo Group melalui PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) saat ini memiliki 41 rumah sakit dan puluhan klinik di 23 kota seluruh Indonesia. Sebanyak 14 ada di Jabodetabek dan 7 di Jawa selain Jabodetabek.


Lalu, sebanyak 5 rumah sakit di Sumatera, 6 di Bali dan Nusa Tenggara, 3 di Kalimantan, 5 di Sulawesi, dan terakhir 1 di Maluku. Keseluruhan jaringan ini ditopang oleh 2.700 dokter umum dan spesialis, serta lebih dari 15.000 perawat dan staf pendukung.