EmitenNews.com - Di tengah tekanan jual terhadap saham PT PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada pekan lalu, secara diam-diam salah satu sekuritas memborong dalam jumlah jumbo. 

Sekuritas tersebut adalah JP Morgan Sekuritas Indonesia yang dikenal kerap digunakan oleh investor asing.

JP Morgan tercatat melakukan net buy 41,08 juta lot atau setara Rp205,4 miliar dalam 2 hari. Hal ini sungguh mencolok karena Semesta Indovest Sekuritas, yang terbesar kedua yang melakukan net buy, tercatat hanya 7,58 juta lot dan Trimegah Sekuritas Indonesia hanya 1,72 juta lot.

Aksi borong dari JP Morgan telah menghilangkan antrean jual pada harga Rp50. Sehari sebelumnya atau Rabu (19/6) terdapat antrean jual saham GOTO sejumlah 21,79 juta lot atau setara dengan Rp108,98 miliar.

"Aksi JP Morgan mengonfirmasi bahwa terjadi akumulasi di saham GOTO yang sedang mengalami tekanan. Ada spekulasi akumulasi bisa berlanjut bila masih da aksi jual di Rp50 dan Rp51," ujar Analis Kanaka Hita Solvera, Raditya Pradana.

Menurut dia, pada dasarnya fundamental GOTO semakin membaik setelah melepas pengendalian di Tokopedia. GOTO juga akan melakukan buyback saham yang menjadi katalis positif bagi saham startup terbesar di Indonesia ini.

Menurutnya, komitmen buyback saham GOTO jauh melampaui dari volume jual dari para investor. GOTO telah mengantongi persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa untuk menggelar pembelian kembali saham alias buyback senilai Rp 3,2 triliun. "Katakan ada antrean jual 20 juta lot atau setara dengan Rp100 miliar setiap hari, dana GOTO cukup untuk melakukan buyback selama 30 hari berturut-turut," ujarnya.

Sesuai regulasi GOTO akan mengumumkan periode buyback saham secara terbuka. Dalam periode tersebut GOTO bisa melakukan buyback hingga maksimal dana yang disiapkan dan saham tersebut akan tercatat sebagai treasury stock. Namun GOTO juga bisa tidak menggunakan semua alokasi buyback tetapi harga saham GOTO mampu bangkit lagi.

Sesuai ketentuan, saham buyback bisa dialihkan atau dijual kembali minimal 30 hari setelah  periode buyback selesai. Ada ketentuan saham buyback tidak boleh dijual di bawah harga rata-rata pembelian. Selain itu harga jual juga tidak boleh lebih rendah dibandingkan harga penutupan sehari sebelum penjualan atau harga rata-rata perdagangan selama 90 hari.

Sebagai informasi, JP Morgan memang baru saja memasukan GOTO sebagai penghuni baru daftar saham pilihan atau ASEAN High-Conviction Picks di wilayah Asean untuk periode Juni 2024. GOTO menggantikan emiten ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang harus terdepak. JP Morgan juga mempertahankan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) dalam daftar tersebut.

 

Riset terbaru dari JP Morgan masih memberikan rating overweight (setara dengan buy atau beli) dengan target harga Rp75.

"Kami memberikan peringkat overweight di GOTO, karena kami yakin kinerja harga saham yang buruk secara year to date memberikan titik masuk yang menarik. Kami menyukai prospek jangka panjang perusahaan sebagai proksi ekonomi digital terbesar di Indonesia, namun kami mengakui adanya risiko dari lingkungan suku bunga yang “lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama” saat ini," tulis riset JP Morgan.