Dibantu Dua Sekuritas, Multi Spunindo Jaya Tawarkan 15% Saham ke Publik
Kiri-kanan: Komisaris Utama PT Multi Spunindo Jaya Tbk Lunardi Basuki, Direktur Utama PT Multi Spunindo Jaya Tbk Sasongko Basuki, Direktur di PT Multi Spunindo Jaya Tbk Roslin Octavia Basuki dan Direktur PT Multi Spunindo Jaya Tbk Takushi Ishimoto dalam Paparan Publik Penawaran Umum Perdana Saham PT Multi Spunindo Jaya Tbk.
EmitenNews.com -Calon emiten baru di Bursa Efek Indonesia, PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), sebagai perusahaan yang memproduksi produk nonwoven terkemuka di Indonesia, telah melaksanakan Due Diligence Meeting dan Public Expose sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO). Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.
Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah sebanyak banyaknya 882.352.900 saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya 15% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham, dan dengan harga penawaran berkisar antara Rp250 - Rp350.
Sasongko Basuki, Direktur utama Perseroan menyampaikan, “Kami meyakini bahwa Penawaran Umum Perdana Saham ini akan mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Perseroan akan terus berkomitmen menjadi perusahaan yang memberikan solusi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari Masyarakat,” ujarnya.
Basuki mengatakan, rencananya seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 40% akan dipergunakan Perseroan untuk pengembangan usaha. Sekitar 30% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya antusias dalam melakukan IPO dan optimis dalam pengembangan bisnis kedepan. Terlebih melihat nilai ekonomi dari pasar nonwoven pada tahun 2023 yang diperkirakan mencapai USD 53.90 miliar.
Pihaknya meyakini bahwa dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan akan mencapai USD 72,19 miliar, tumbuh pada CAGR sebesar 6,02%.
Sedangkan produk nonwoven yang dihasilkan oleh Perseroan memiliki standar yang tinggi dan bertaraf internasional, sehingga memungkinkan Perseroan untuk mendistribusikan produk ke pasar nasional dan mancanegara.
“Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi di regional Asia Tenggara dalam industri nonwoven. Peningkatan permintaan dari sektor Medis dan Kesehatan, Otomotif dan Konstruksi adalah pendorong utama pertumbuhan tersebut,” ujarnya.
Perseroan menargetkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan dapat diperoleh pada tanggal 29 Desember 2023 dan Masa Penawaran Umum akan dilangsungkan pada 3 – 8 Januari 2024. Kemudian, Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 10 Januari 2024.
Related News
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha
Transaksi Aset Kripto di Indonesia Hingga Oktober Tembus Rp475 Triliun
Parah! 97.000 Anggota TNI/Polri dan 80.000 Anak U-10 Main Judi Online
RI Kurang Kapal Penangkap Ikan, Prabowo Dorong PTDI Gandeng Embraier