EmitenNews.com - Indeks saham di Asia sore ini Senin (8/11) ditutup beragam (mixed) dengan kecenderungan turun meskipun indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu kembali mencatatkan rekor penutupan tertinggi.


"Sentimen positif dari rilis data pasar tenaga kerja (Non-Farm Payrolls) AS berhasil dibayangi oleh kekhawatiran mengenai data inflasi (CPI) AS yang akan dirilis hari Rabu nanti," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.

Tingkat inflasi AS diperkirakan akan mencapai laju tercepat dalam 3 dekade di tengah gangguan tantai pasok dan lonjakan harga bahan energi. Tingkat inflasi bulan Oktober dan November menjadi bahan pertimbangan penting untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil bank sentral AS (Federal Reserve).

"Pelaku pasar memprediksi suku bunga acuan Federal Fund rate (FFR) akan naik untuk pertama kali pada bulan September 2022, bukan bulan Juli. Sementara kenaikan kedua diramal akan terjadi bulan February 2023, mundur dari bulan Desember 2022," ujar Dustin.

Harga minyak mentah lompat sekitar 1% setelah ARAMCO, perusahaan BUMN minyak milik Arab Saudi menaikkan harga jual resmi produknya. Ini indikasi permintaan masih kuat di tengah ketatnya pasokan.

Investor menurutnya juga mempertimbangkan prospek Pemerinath AS melepas cadangan strategis minyaknya setelah OPEC+ menolak permintaan Presiden AS Joe Biden untuk mempercepat penambahan volume produksi.

Statistik
IHSG: 6,632.30 | +50.51 poin |(+0.77%)
Volume (Shares) : 19.3 Billion
Total Value (IDR) : 11.7 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,171.5 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 624.9 Billion
Saham naik : 283
Saham turun : 224

Sektor Pendorong Indeks:
Keuangan : +24.67 poin
Transportasi & logistik : +20.82 poin
Perindustrian : +13.57 poin

Top Gainers:
DSSA : 34,000| +1,950| +6.08%
ARTO : 16,025| +850| +5.60%
IBST : 8,975| +825| +10.12%
UNTR : 23,150| +750| +3.35%
BBHI : 7,600| +700| +10.14%

Top Losers:
DCII : 46,125| -975| -2.07%
SMGR : 9,575| -325| -3.28%
INTP : 12,375| -325| -2.56%
TCPI : 8,350| -250| -2.91%
EDGE : 24,250| -250| -1.02%.(fj)